Dubai (ANTARA News) - Indeks pasar saham utama Teluk Arab, dari Kuwait hingga Dubai diperdagangkan sebagian besar naik pada Senin, karena negara-negara produsen minyak utama bertemua di kota Algiers, Aljazair.
Negara-negara pengekspor minyak berharap untuk kesepakatan di antara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan non-OPEC untuk memotong produksi minyak dalam rangka untuk meningkatkan harga "emas hitam."
Pasar Tadawul Arab Saudi, yang terbesar di Teluk, naik 0,74 persen mencapai 5.956,59. Indeks 30 Bursa Saham Qatar di Doha naik hampir berbaris dengan Riyadh, bergerak 0,72 persen lebih tinggi menjadi 10.509,79.
Di Uni Emirat Arab (UAE), saham Abu Dhabi National Energy Company, perusahaan minyak dan gas terbesar di UAE, melonjak 1,92 persen menjadi 0,53 dirham (0,14 dolar AS).
Mata para investor terfokus pada tiga hari berikutnya untuk Forum Energi Internasional 2016 di Algiers, Aljazair, di mana negara-negara OPEC dan negara-negara non-OPEC bertemu.
Aljazair pada Minggu menyatakan optimisme bahwa kesepakatan bisa dicapai oleh negara-negara penghasil minyak utama untuk menstabilkan pasar minyak dunia.
"Saya sangat optimis bahwa anggota OPEC akan mencapai kesepakatan bersama untuk memulihkan stabilitas pasar minyak yang naik-turun," Menteri Energi Aljazair Noureddine Bouterfa mengatakan dalam konferensi pers sebelum pertemuan informal OPEC di Algiers.
Harga minyak mentah AS melonjak 2,6 persen pada Senin meningkat menjadi di atas 46 dolar AS per barel (150 liter). Demikian laporan Xinhua.
(UU.A026)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016