Nanti akan dicanangkan pascatanggap darurat. Kementerian LHK, Kementerian PUPR, dan Kementerian Pertanian akan buat `action plan` bersama untuk pemulihan kawasan itu."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin ada penyelesaian atau solusi jangka panjang agar bencana khususnya banjir bandang di Garut, Jawa Barat, tidak terulang lagi.
"Presiden juga memberikan perhatian mengenai penyelesaian jangka panjang supaya banjir seperti di Garut ini tidak terulang lagi," kata Kepala Kantar Staf Kepresidenan Teten Masduki di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Teten mengatakan, solusi tersebut harus menyeluruh tidak semata pemulihan kawasan daerah aliran sungai, tapi termasuk juga kerusakan alam di wilayah hulunya.
Sesuai data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebanyak 40 persen, hulu sungai telah rusak.
"Misalnya kemiringan 45 derajat itu sudah ditanami sayur, ya sudah jadi terjadi erosi," katanya.
Ia menambahkan, nantinya Kementerian LHK, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Kementerian Pertanian akan menyusun rencana aksi bersama untuk memulihkan kawasan yang rusak tersebut.
"Nanti akan dicanangkan pascatanggap darurat. Kementerian LHK, Kementerian PUPR, dan Kementerian Pertanian akan buat action plan bersama untuk pemulihan kawasan itu," katanya.
Rencananya, Presiden Jokowi akan berkunjung ke Garut setelah masa tanggap darurat bencana.
Istana sendiri menilai upaya tanggap darurat telah berjalan dengan cukup baik yang melibatkan Pemda, BNPB, Basarnas, dan penyedia logistik, serta solidaritas yang tinggi dari masyarakat.
"Cuma memang kan ini pencarian korban yang 20 orang kan masih dilakukan oleh Basarnas karena ini cukup luas jadi memang masih membutuhkan waktu, tapi Presiden sudah meminta Basarnas melakukan upaya yang lebih, keras, supaya pencarian korban bisa lebih maksimal," katanya.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016