Jakarta (ANTARA News) - PT Bio Farma (Persero) secara konsisten terus mempromosikan pengembangan Geopark (Taman Geologi) Ciletuh Palabuhanratu, Jawa Barat ke dunia internasional, termasuk pada Konferensi Geopark UNESCO di Inggris pada 26-30 September 2016.
Konferensi Internasional UNESCO Global Geopark Network (GGN) itu sendiri diselenggarakan untuk yang ketujuh kalinya di Torquay, kawasan English Riviera, Inggris. Konferensi tersebut dihadiri oleh sekitar 800 anggota delegasi dari 30 negara.
GGN 2016 menghadirkan serangkaian acara antara lain konferensi, forum ilmiah/scientific, presentasi abstrak, poster dan Geofair atau pameran Geopark dari berbagai negara, seperti China, Korea Selatan, Jerman, Jepang, Irlandia, Inggris, Finlandia, dan tentunya Indonesia.
Pada Konferensi itu, hadir perwakilan Kemenko Kemaritiman, Kementerian ESDM, dan Kementerian Pariwisata melalui kerja sama dengan Pemda Jabar, Jateng, Bali, Sumut, Unpad, Badan Geologi Nasional serta Bio Farma dengan mempersembahkan "Wonderful Geopark of Indonesia".
Bio Farma sebagai BUMN yang terus menyokong pengembangan Geopark Ciletuh pada kesempatan itu juga memamerkan koleksi binaan CSR berupa Batik Ramah Lingkungan di kawasan geopark (Batik Pakidulan) serta mempresentasikan peran BUMN dalam promosi dan pengembangan kawasan Geopark Ciletuh.
Bio Farma itu sendiri adalah satu-satunya produsen vaksin dan antisera di Indonesia yang telah memenuhi kebutuhan program imunisasi nasional serta mampu menjadi pemain dalam pasar vaksin global.
Saat ini salah satu BUMN kebanggaan nasional tersebut berusia 126 tahun dan produknya (berupa vaksin), selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga sudah diekspor ke lebih dari 130 negara.
Dukung geopark
Terkait pengembangan Geopark Ciletuh, Direktur Utama PT Bio Farma Iskandar belum lama ini menjelaskan, perusahaan yang dipimpinnya aktif mendukung pengembangan geopark tersebut sejak awal secara komprehensif.
Biasanya pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan Geopark hanya unsur pemerintah dan akademisi, dan baru pertama kalinya BUMN, dalam hal ini Bio Farma aktif mendukung geopark dari sejak awal pengembangannya secara fokus dan komprehensif.
Oleh karena itu pula, menurut Iskandar, Bio Farma diundang menjadi proyek percontohan/ pilot project untuk UNESCO Global Geopark karena perusahaan itu mendukung pengembangan program Geopark Ciletuh Palabuhanratu.
Dukungan Bio Farma dilakukan sejak upaya mendapatkan pengakuan nasional pada Desember 2015 hingga persiapan dokumen untuk pengajuan Geopark UNESCO yang ditargetkan mendapatkan pengakuan pada akhir 2017.
Sementara itu pakar Geopark UNESCO, Prof Guy Martini pada kunjungan ke Ciletuh Palabunaratu beberapa waktu lalu menuturkan, Ciletuh sangat potensial bisa menjadi Global Geopark ketiga di Indonesia.
Menurut Martini, dari puluhan geopark di dunia, baru Geopark Ciletuh yang didukung penuh oleh BUMN, yakni Bio Farma yang disokong pula oleh tim internal dan eksternal yang sangat kuat.
Ia mengingatkan, tim Geopark Ciletuh harus terus bekerja keras karena kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu harus bisa diperluas ke arah utara sehingga terintegrasi dengan kawasan wisata Pantai Palabuhanratu yang dikenal eksotik.
Sejumlah kegiatan penting dan menarik terkait program pengembangan masyarakat lokal telah dilakukan oleh Bio Farma pada 2013 - 2015 di kawasan Geopark Ciletuh.
Kegiatan dimaksud antara lain memperkenalkan konsep geopark kepada masyarakat setempat, meningkatkan kapasitas masyarakat, membantu program pipanisasi air bersih, serta memberikan pelatihan dan pembinaan untuk panduan "homestay" dan wisata lokal.
Kegiatan lain adalah pengembangan dan promosi batik ramah lingkungan, yakni Batik Pakidulan, di dalam negeri serta persiapan untuk pasar ekspor serta pelestarian tanaman endemik, mangrove, dan terumbu karang, selain juga memfasilitasi akses terhadap layanan kesehatan dan obat-obatan.
CSR
Dalam kaitan ini Kepala Divisi Corporate Social Responsibility (CSR), Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Environment/Health/Safety (EHS) R Herry mengemukakan, Bio Farma memiliki program CSR yang mengutamakan muatan lokal.
Menurut dia, Geopark Ciletuh memiliki keunggulan fenomena keaneragaman biologi (bio-diversity), keanekaragaman geologi (geo-diversity), dan keanekaragaman budaya (cultural-diversity).
Bio Farma sebagai BUMN yang sudah masuk ke pasar global turut serta terlibat membawa Geopark Ciletuh untuk diakui UNESCO.
Ada pun kegiatan konkret CSR yang berkaitan dengan Ciletuh antara lain pengembangan masyarakat pada 40 rumah tangga, dua homestay, dan 21 usaha mikro yang telah menerima pasokan air bersih. Sementara itu di sektor pariwisata, sebanyak 23 "homestay" dan 18 pemandu wisata telah mendapatkan pelatihan.
Karena peran aktif dalam pengelolaan dan pengembangan Geopark Ciletuh, Bio Farma mewakili Industri, mendapat kepercayaan dan masuk menjadi anggota Tim Koordinasi Pengembangan Geopark Ciletuh.
Tim Koordinasi Pengembangan Geopark Ciletuh tertuang dalam SK Gubernur Jawa Barat yang berisikan anggota pengembangan dari Bio Farma dan pemangku kepentingan/stakeholder lainnya dari Kabupaten Sukabumi, perwakilan dari pemerintah, akademisi, dan masyarakat setempat.
Dukungan untuk pengembangan masyarakat ini diharapkan dapat menopang percepatan target Provinsi Jawa Barat untuk mempersiapkan Geopark Ciletuh agar mendapat pengakuan dari UNESCO, serta menjadi destinasi wisata "Wonderful Geopark Indonesia sehingga turut mendatangkan devisi bagi negara".
(A015/A011)
Oleh Aat Surya Safaat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016