"Kami menurunkan tim yang terdiri dari empat orang untuk terjun ke lokasi ambruknya jembatan," kata Kasubdit Terowongan dan Jembatan Khusus Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Iwan Zarkasi kepada ANTARA News di Jakarta, Senin.
Iwan menyampaikan, menurut hasil penelusuran tim yang diketuai Dirjen Bina Marga Arie S Moerwanto tersebut, ambruknya JPO Pasar Minggu karena pemasangan papan reklame yang tidak sesuai dengan konstruksi jembatan.
"Papan reklame tidak dipasang di konstruksi penyangga, melainkan di plat jembatan," kata Iwan.
Dia mengemukakan, ketika angin kencang menerpa, papan reklame yang terpasang tersebut tidak dapat menahan terpaan angin sehingga ambruk.
Iwan menyampaikan, hasil investigasi nantinya akan didiskusikan dengan para ahli konstruksi, untuk kemudian ditindak lanjuti sebagai penyempurna Tata Cara Perencanaan Jembatan Penyeberangan untuk Pejalan Kaki di Perkotaan yang sudah diatur Kementerian PUPR.
"Rabu besok kami akan bertemu ahli dan media untuk mendiskusikan sekaligus sosialisasi hasil temuan dari investigasi kami," ungkapnya.
Iwan berharap, penyempurnaan Tata Cara Perencanaan Jembatan Penyeberangan untuk Pejalan Kaki tersebut nantinya dapat mencegah terjadinya kegagalan konstruksi JPO yang dibangun di Indonesia.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016