Menurut musisi dan pencipta lagu ini kepada pers di Senayan Jakarta, Senin, sebagai Ibu Kota Negara, Jakarta semestinya dapat menampilkan sebagai kota yang ramah terhadap kreativitas anak muda yang berasal dari belahan nusantara.
"Jakarta juga harus menjadi laboratorium budaya nusantara. Globalisasi menjadi keniscayaan, namun jati diri nusantara tak boleh hilang," ujar Anang.
Dia menilai Jakarta saat ini belum memenuhi sebagai kota yang ramah terhadap kreativitas anak muda dan menjadi pusat budaya nusantara.
"Dulu saat Pak Jokowi awal memimpin Jakarta ada langkah awal yang baik dengan mendukung persemaian budaya nusantara di Jakarta. Sayangnya, upaya itu kini terhenti," ungkap Anang, anggota DPR dari Dapil Jatim IV (Jember dan Lumajang).
Momentum untuk mengukuhkan Ibu Kota sebagai kota kreatif dan laboratorium budaya nusantara juga ada pada Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2017.
Anang Hermansyah mengatakan, hajatan demokrasi lima tahunan di Ibu Kota harus menjadi momentum penegasan Kota Jakarta sebagai kota kreatif dan pusat budaya nusantara.
"Ibu Kota Jakarta harus menjadi pusat kota kreatif dan menjadi laboratorium budaya nusantara. Ingat, Jakarta menjadi gerbang Indonesia," imbuh Anang dalam keterangan tertulisnya.
Terkait dengan tiga pasang kandidat yang resmi mendaftar di KPU, Anang mencermati pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni yang dinilai mampu menjawab kebutuhan Kota Jakarta yang peduli terhadap kreativitas anak muda dan peduli terhadap budaya nusantara.
Agus usianya belum genap 40 tahun ini merepresentasikan karakter anak muda yang selalu inovatif, kreatif dan gandrung dengan perubahan. "Dipadu dengan Bu Sylviana yang berpengalaman di birokrasi diharapkan dapat menopang penguatan identitas budaya nusantara khususnya Betawi," tutur Anang.
Saat ditanya soal figur Anies Baswedan, Anang mengatakan posisinya di Komisi X DPR RI pernah menjadi mitra kerja dengan Anies Baswedan saat menjabat sebagai Mendikbud.
Pewarta: Sri Muryono
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016