Bekasi (ANTARA News) - Pelatih sepak bola Sumatera Selatan Rudy William Keeltjes mengkhawatirkan stamina anak asuhnya yang mulai melemah memasuki babak semifinal Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 meladeni Sulawesi Selatan, Senin sore.
"Jadwal sepak bola PON kali ini sangat ketat sekali, kami hanya diberikan waktu libur sehari untuk dimanfaatkan berlatih, stamina pemain saat ini sudah sangat terkuras," katanya di Bekasi, Senin.
Menurut dia, kedua tim harus menjunjung tinggi semangat sportivitas dengan tidak bermain kasar saat pertandingan berlangsung.
"Yang penting pemain jangan main kasar di tengah stamina yang berkurang saat ini, karena kita sudah sama-sama kelelahan," katanya.
Terkait dengan cedera jari tengah yang dialami kiper Teja Paku Alam pada laga akhir delapan besar menghadapi Jateng, Sabtu (23/9), Keeletjes mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan absennya pemain senior Sriwijaya FC itu dalam laga semifinal.
"Tidak masalah kalau Teja harus absen di babak semifinal," katanya.
Rudy meyakini kiper pengganti Jufrianto akan siap tampil maksimal menghadapi laga semifinal.
"Kualitas bermain Jufrianto pun tidak terlalu jauh dengan Teja," kata pelatih senior ini.
Keeltjes menilai pertemuan timnya dengan Sulawesi Selatan adalah laga imbang karena keduanya sama-sama memiliki skil dan kemampuan bermain yang sebanding.
"Kita sama-sama tahu kemampuan, tim kami sepadan dengan Sulsel," katanya.
Secara terpisal pelatih Sulawesi Selatan Syamsuddin Umar mengaku akan menampilkan stamina ekstra saat berduel dengan Sumsel di laga semifinal PON 2016.
Tim asuhannya bertekad akan kembali mencetak sejarah bagi Sulsel untuk bisa meloloskan timnya ke babak final setelah pada laga perdelapan besar pihaknya mampu unggul atas Kalimantan Timur 1-0, Sabtu (24/9).
"Saya bersyukur Sulsel mampu melewati perjalanan berat hingga lolos ke babak semifinal. Ini merupakan sejarah sejak 2002 kami gagal masuk semifinal PON. Kami akan berupaya kembali mencetak sejarah untuk lolos ke final dan menjadi juara PON," katanya.
Instruksi untuk bermain ekstra ketat dalam mengawal pemain Sumsel sepanjang pertandingan adalah harga mati yang harus dipatuhi pemain jika ingin tampil juara.
"Sejak awal saya sampaikan pada kapten tim, tidak ada sejengkal pun lapangan yang boleh lewat pengawalan ketat kita bagi lawan," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016