Lombok Barat (ANTARA News) - Jembatan di jalan provinsi yang menghubungkan kawasan wisata Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, dengan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Resort, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dilaporkan putus setelah diterjang air.
"Itu jembatan provinsi yang putus karena tidak kuat menahan beban volume air sungai pada saat hujan lebat yang terjadi Sabtu (24/9)," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Barat, H Muhammad Najib, ketika dihubungi di Lombok Barat, Minggu.
Jembatan yang putus tersebut panjangnya delapan meter dengan kedalaman 2,5 meter. Infrastruktur tersebut merupakan satu-satunya akses jalan dari arah barat menuju Kota Mataram, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dan menuju Kabupaten Lombok Tengah.
Menurut Najib, arus sungai yang melintasi jembatan tersebut cukup deras dan meluap karena tidak mampu menampung air hujan yang turun di wilayah sekitarnya sejak siang hingga malam hari (Sabtu, 24/9). Akibatnya, pondasi jembatan tidak kuat menahan beban.
BPBD Kabupaten Lombok Barat bersama Dinas Pekerjaan Umum NTB sudah membuka jalan darurat agar akses kendaraan dari arah timur dan barat bisa melintas, sambil menunggu perbaikan secara permanen.
"Kontraktor perbaikan jalan hari ini sudah mulai melakukan upaya perbaikan karena kalau tidak segera, maka akan menghambat penyaluran bahan material. Kebetulan di Kecamatan Sekotong ada perbaikan jalan provinsi," ujarnya.
Terkait dengan banjir yang menggenangi 200 rumah warga di Desa Kebon Ayu, Kecamatan Lembar, kondisinya sudah surut.
Tim BPBD Kabupaten Lombok Barat bersama masyarakat sudah melakukan pembukaan saluran muara sungai agar air kiriman dari Kabupaten Lombok Tengah tidak meluap kembali ke rumah warga.
"Kondisi air sudah surut dan tidak ada lagi genangan di rumah warga," katanya.
Seperti diberitakan, Sebanyak 200 rumah di Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat, dilaporkan tergenang banjir akibat kiriman air sungai dari Kabupaten Lombok Tengah dan laut pasang pada Sabtu malam (24/9).
Tidak ada korban jiwa akibat bencana alam tersebut. Namun, sebanyak 405 jiwa di Dusun Buncit, dan 150 jiwa di Dusun Petak, terdampak banjir.
Tim penanggulangan bencana sudah membangun sejumlah tenda untuk mengantisipasi jika terjadi banjir susulan dan air laut pasang.
Bantuan logistik berupa selimut dan mie instan juga sudah disiapkan di posko tim penanggulangan bencana.
Pewarta: Awaludin
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016