"Ketinggian pasang air laut dipengaruhi tiupan angin yang kencang dan bisa berubah kapan saja," kata Staf Koordinator Unit Analisa pada Kantor BMKG Pangkalpinang, Deas Achmad Rivai, Sabtu.
Ia mengatakan, pasang air laut tersebut cukup membahayakan terutama bagi nelayan tradisional yang minim alat keselamatan.
Pasang air laut di Membalong Kabupaten Belitung naik menjadi 2,44 meter, Sungailiat Bangka 2,35 meter, Toboali Bangka Selatan 2,13 meter, Kelapa Kampit Belitung Timur 1,95 meter, Muntok Bangka Barat 1,60 meter, Tanjungpandan Belitung 1,68 meter, dan di Belinyu Kabupaten Bangka naik menjadi 1,60 meter.
"Kebanyakan nelayan tradisional hanya mengandalkan pengalaman mereka, maka itu kami imbau agar membawa perlengkapan keselamatan yang memadai karena risiko beraktivitas di laut sangat besar," ujarnya.
Sementara itu tinggi gelombang di Perairan Selat Bangka dan Selatan Bangka masing-masing berkisar 0,25 meter, sedangkan di Selat Gelasa, Utara Bangka, dan Selat Karimata masing-masing 0,5 meter.
Rata-rata kecepatan angin di perairan berkisar 8-40 kilometer per jam dari Timur ke Selatan.
"Diimbau nelayan dan pengguna jasa angkutan laut selalu waspada karena tinggi gelombang bisa mencapai dua kali dari sebelumnya," ujarnya.
Ia mengatakan sebagian besar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan diguyur hujan deras hingga petir dan angin kencang.
Daerah yang berpotensi hujan lebat yaitu di Koba, Sungai Selan, Toboali, Tanjungpoandan, Manggar dan Selat Nasik, sementara di Mentok, Jebus, Belinyu, dan Risa hanya berpotensi hujan ringan.
Pewarta: Donatus Dasapurna Putran
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016