Saya sedikit bersitegang, pengetatan bertahap sekarang ..."
New York (ANTARA News) - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB), di tengah penyataan-pernyataan hawkish para pejabat Bank Sentral AS (the Federal Reserve/the Fed), Jumat waktu setempat.
Presiden Fed Boston, Eric Rosengren, mengatakan bahwa suku bunga jangka pendek AS harus dinaikkan sekarang.
"Saya sedikit bersitegang, pengetatan bertahap sekarang, tidak melakukannya hari ini akan menempatkan durasi pemulihan dan keberlanjutan pada risiko lebih besar," katanya, seperti dikutip Xinhua.
Komentar hawkish terjadi ketika Bank Sentral merasa tekanan inflasi sudah terlalu tinggi sehingga harus diredam dengan cara menaikkan suku bunga atau pengurangan stimulus.
Dengan tidak adanya data utama keluar pada Jumat, kata-kata Rosengren memperbarui ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga secepatnya.
Indeks dolar AS, yang mengukur dollar (greenback) terhadap enam mata uang utama, naik 0,03 persen menjadi 95,481 pada akhir perdagangan.
Dalam dua sesi sebelumnya, greenback berada di bawah tekanan karena Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah di pertemuan September.
Bank sentral AS mengatakan membuat keputusan tersebut karena data ekonomi dan inflasi yang lemah baru-baru ini.
The Fed juga mengatakan bahwa risiko-risiko jangka pendek terhadap prospek ekonomi AS "tampak kira-kira seimbang", tanda bahwa bank sentral bisa menaikkan suku pada akhir tahun ini.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1230 dolar AS dari 1,1206 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2958 dolar AS dari 1,3072 dolar AS. Dolar Australia merosot ke 0,7617 dolar AS dari 0,7629 dolar AS.
Dolar AS dibeli pada 101,10 yen Jepang, lebih tinggi dari 100,90 yen di sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9697 franc Swiss dari 0,9692 franc Swiss, dan sedikit menguat ke 1,3174 dolar Kanada dari 1,3067 dolar Kanada.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016