Bogor (ANTARA News) - Gedung Kesenian Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat petang, mendadak hening, jeritan minta tolong, dan pekikan Allahu Akbar bergema, isak tangis mewarnai penampilan Tim Drumband Aceh pada final Lomba Unjuk Gelar (LUB) pada PON XIX/Jabar.
Aceh kambali menampilkan kisah Tsunami pada Final LUG Cabang Drumband PON XIX, yang membuat ratusan penonton terharu hingga meneteskan air mata.
"Kisah yang dibawakan oleh tim Aceh menyentuh, jadi teringat tragedi Tsunami yang begitu dasyat," kata Reza Ramadhan (18) mahasiswa Universitas Eka Tunggal Jakarta.
Reza tak kuasa menahan air matanya ketika menyaksikan tim drumband Aceh membawakan perlombaan dengan tema "Aceh Dalam Cerita".
Bagi mahasiswa jurusan Teknik Informatika, Tsunami Aceh meninggalkan duka mendalam, sehingga setiap mengingatnya masih menyisakan tangis.
"Kebetulan saya orang Aceh, hadir untuk mendukung Aceh. Saya kehilangan ayah saya saat Tsunami 26 Desember 2004," katanya.
Bupati Bogor, Nurhayanti juga mengagumi penampilan Aceh. Menurutnya sangat menyentuh dengan mengangkat kisah Tsunami.
"Kebetulan saya pernah ke Aceh menghadiri peresmian Monumen Tsunami. Mendengarkan kisahnya saja sudah sedih, dan Drumband Aceh menampilkannya dalam Drumband ini sangat terharu," kata Nurhayanti.
Drumband Aceh tampil dengan lagu pembuka Bunga Jeumpa sebagai lagu wajib, percusion feature, Anek Yatim, Love and Hope dan ditutup lagu Indonesia Pusaka.
Tema Aceh dalam Sebuah Kisah mengisahkan tentang kondisi masyarakat di Aceh, hingga terjadi Tsunami. Peristiwa Tsunami diilustrasikan dengan gelombang tinggi yang berupa kain besar berwarna hitam.
Kain tersebut bergerak menyerupai gelombang yang menyapu pemain drumband. Para atletpun memvisualisasikan situasi setelah Tsunami menerjang, jeritan minta tolong, isak tangis, bahkan teriakan anak yang memanggil ayahnya.
Kontingen Drumband Aceh masuk dalam final mata lomba LUG bersama dengan DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Setiap peserta diberi waktu 12 menit untuk tampil. 12 menit yang menentukan bagi mereka setelah berlatih selama satu tahun lebih.
Keempat tim ini menampilkan permainan Marching Band yang sangat menarik dengan mengangkat kisah dari daerah masing-masing.
DKI Jakarta tampil lebih awal dengan membawa serta ondel-ondelnya. Aceh tampil setelah DKI Jakarta, selanjutnya Banten yang membawa kisah Rama dan Sinta.
Penutup Final, tim tuan rumah Jawa Barat tampil dengan kisah Sangkuriang.
Final LBB dan LUG merupakan babak terakhir dari rangkaian lomba Drumband, selain pengalungan medali dua medali untuk masing-masing nomor lomba, juga dilakukan penutupan yang dihadiri khusus Bupati Bogor dan Sekda, Adang Suptandar.
Saat ini Jawa Barat masih memimpin empat emas, disusul Banten dua emas, dan Sumatera Utara dengan dua emas.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016