Cirebon (ANTARA News) - Tim bulu tangkis Jawa Barat berhasil mengamankan satu medali emas nomor beregu putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/Jabar 2016 setelah mengalahkan Jawa Tengah 3-2 di babak final di GOR Bima, Cirebon, Jawa Barat, Jumat.

Tiga angka yang diraih Jabar dipersembahkan ganda pertama Fajar Alfian/Ricky Karanda Suwardi, ganda kedua Berry Anggriawan/Hardianto dan tunggal ketiga mereka, Setyaldi Putra Wibowo.

Dengan demikian, Jabar membayar lunas kekalahan yang mereka telan di partai final beregu putra PON Riau 2012 silam serta kekalahan di babak penyisihan Grup A dari Jateng yang hanya meraih medali perak, sedangkan DKI Jakarta dan Jawa Timur berbagi medali perunggu.

"Kemarin kita kecolongan di Firman dan Berry/Hardianto kami sudah briefing supaya mereka bisa dapat semangat lebih, sekarang kami dapat ditambah Setyaldi juga. Syukurlah strategi berjalan baik," kata pelatih tim bulu tangkis Jabar, Enroe Suryanto, selepas pertandingan.

Jabar bahkan berkesempatan mengawinkan medali emas nomor beregu jika tim putri mereka bisa mengukir prestasi serupa saat menghadapi DKI Jakarta di babak final yang dilangsungkan selepas final beregu putra rampung.

Pada partai tunggal pertama, Ihsan Maulana Mustofa, kembali membungkam Anthony Ginting demi mempersembahkan angka pertama bagi Jateng. Ihsan bahkan memperbaiki catatan waktunya mengalahkan Anthony dibandingkan di babak penyisihan dengan dua game langsung 21-16, 21-13.

Laiknya pertandingan tim beregu putra Jabar yang sebelumnya, partai ganda pertama selalu menyulut atmosfer yang berbeda bagi publik GOR Bima, Cirebon. Pasalnya di partai ganda pertama, putra daerah kebanggaan masyarakat Cirebon, Ricky Karanda Suwardi, tampil membela Jabar berpasangan dengan Fajar Alfian.

Dukungan oenuh tersebut dibayar penuh Fajar/Ricky yang meraih kemenangan 10-21, 21-13, 24-22 atas Kenas Adi Nugroho/Praveen Jordan.

Bahkan kemenangan pasangan ganda pertama Jateng, Kenas/Praveen, 21-10 tak menyurutkan dukungan publik GOR Bima kepada Fajar/Ricky dan terdengar penonton berkali-kali menyanyikan nama Ricky dalam yel-yel mereka.

Di game kedua, Fajar/Ricky unggul cepat untuk 11-6 dan merebut poin game kedua dengan kemenangan 21-13. Hal itu membuat game ketiga semakin seru dan Fajar/Ricky sempat memegang keunggulan 11-10, meski kemudian Kenas/Praveen berbalik merebut keunggulan 14-12 sebelum pasangan ganda Jabar menyamakan kedudukan 14-14.

Sejak itu laga game ketiga diwarnai perolehan poin ketat saling susul menyusul hingga tiga kali deuce terjadi, sebelum kemudian dua kali kegagalan Kenas mengembalikan pukulan dari Fajar memastikan Fajar/Ricky merebut game ketiga 24-22 sekaligus menyamakan skor sementara 1-1.

Di partai tunggal ketiga, wakil Jabar Firman Abdul Kholik memasuki lapangan dengan kepercayaan tinggi dan memegang keunggulan di awal-awal game pertama atas Shesar Hiren Rhustavito lewat pukulan-pukulan smes kerasnya.

Shesar yang bermain lebih sabar dan mengandalkan permainan di dekat net, sukses mengejar ketertinggalan hingga memaksakan dua kali deuce pada skor 20-20 dan 21-21. Strategi serupa berhasil membuat Shesar mengantongi dua poin tambahan demi merebut game pertama 23-21.

Ketenangan Shesar berbanding terbalik dengan ketegangan yang melanda Firman di game kedua. Shesar unggul cepat 15-5 setelah menyambar pengembalian blola tanggung dari Firman.

Sebuah pukulan dropshot menyilang yang jauh dari jangkauan Firman membawa Shesar merebut game kedua 21-7. Dengan demikian Shesar sukses membawa Jateng unggul 2-1 berkat kemenangan partai tunggal kedua 23-21, 21-7 atas Firman.

Enroe yang sehari sebelumnya menargetkan dapat mengamankan angka dari sektor ganda boleh tersenyum manis, sebab ganda kedua mereka Berry/Hardianto sukses menjinakkan Lukhi Apri Nugroho/Tedi Supriadi 21-19, 21-14.

Laga penentuan berjalan dengan cepat dan jauh berbeda dari yang diperlihatkan di babak penyisihan Grup A, Setyadi sukses menuntaskan kesumat kekalahan yang dideritanya dengan menekuk Reksy Aureza Megananda dua game langsung 21-17, 21-16.

"Yang jelas lebih semangat saja ditambah dukungan warga Jabar secara langsung membuat saya ingin dan berhasil mempersembahkan yang terbaik untuk Jabar, lagipula ini adalah PON terakhir saya, jadi ini kesempatan terakhir untuk memberikan emas lewat nomor beregu," kata Setiyaldi selepas pertandingan.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016