Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berjuang mengentaskan rakyatnya dari kemiskinan di tengah keterbatasan anggaran pendapatan dan belanja daerah serta gemuknya birokrasi pemerintahan.
"Kita kini fokus pada pengentasan kemiskinan sebagai program prioritas yang harus tuntas dalam tiga atau empat tahun ke depan," kata Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti saat bertemu Redaksi Perum LKBN Antara di Jakarta, Jumat.
Gubernur mengatakan angka kemiskinan di provinsi yang dipimpinnya ini berada di atas rata-rata nasinal dan sudah terjadi selama belasan tahun akibat tidak optimalnya upaya pemberdayaan masyarakat dan kondisi infrastruktur jalan, jembatan dan penerangan listrik yang terbatas.
Keterbatasan infrastruktur itu dirasakan banyak desa di Provinsi Bengkulu sehingga tidak jarang dokter atau guru enggan ditugaskan ke daerah-daerah tertinggal tersebut, katanya.
Selain tidak optimalnya pemberdayaan masyarakat, upaya memajukan Bengkulu masih dihadapkan pada birokrasi pemerintahan yang gemuk sehingga sebagian APBD terserap untuk belanja pegawai, dan minimnya pemberitaan media nasional tentang sisi positif Bengkulu, kata mantan bupati Musi Rawas dan mantan anggota DPR RI ini.
"Akibatnya masyarakat tak banyak tahu tentang Bengkulu," kata Gubernur kelahiran Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, 21 Mei 1963 ini.
Di tengah total APBD 2016 yang hanya mencapai Rp2,4 triliun itu, Pemprov Bengkulu terus memperbaiki kondisi infrastruktur di berbagai daerah serta menyiapkan seluruh masyarakat agar siap menyongsong "Wonderful Bengkulu" (Pesona Bengkulu) atau Visit (Kunjungan) 2020, katanya.
Gerakan sadar wisata yang terus digiatkan pemerintah adalah mengajak masyarakat untuk tersenyum menyambut wisatawan dan meminta pengelola usaha restoran untuk memperhatikan kebersihan toilet sehingga membuat nyaman para wisatawan yang berkunjung, kata Ridwan Mukti.
Gubernur meminta dukungan Perum LKBN Antara untuk ikut memberitakan citra positif Bengkulu dan berbagai potensi ekonomi yang bisa digarap investor serta ikut memberikan optimisme kepada masyarakat Bengkulu bahwa daerah itu bisa mengejar ketertinggalan dengan daerah lain.
"Saya menawarkan kepada Antara untuk menggelar agenda nasional di Bengkulu, agar daerah ini makin dikenal," katanya
Direktur Utama Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat mengatakan pihaknya mendukung pemberitaan positif tentang Bengkulu dan berita Antara selama ini juga berupaya menggelorakan optimisme di tengah masyarakat.
Hadir pada pertemuan itu Kadiv Pemberitaan Umum Antara Erafzon Saptiyulda dan Kadiv Pemberitaan Internasional dan Ekonomi Antara Bambang Purwanto.
Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016