Kepala Seksie Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan, banjir di kawasan Cikajang itu dilaporkan terjadi pukul 14.00 WIB akibat curah hujan yang cukup deras dan abrasi sungai.
"Curah hujan yang cukup tinggi dan terjadinya pendangkalan atau abrasi di Sungai Cibarengkok menjadikan 93 rumah terendam," katanya.
Ia mengatakan ketinggian air melanda pemukiman warga itu membuat 104 keluarga harus mengungsi ke tempat lebih aman.
Ia menyampaikan banjir di Desa Mekarjaya sudah sering terjadi pada musim hujan.
"Banjir di Cikajang itu bukan yang pertama kali, dulu juga pernah merendam rumah," katanya.
Informasi banjir bandang di kawasan Cikajang itu menyebabkan proses pencarian korban banjir bandang di kawasan perkotaan Garut sempat dihentikan.
Tim pencarian khawatir bencana banjir di Cikajang itu menyebabkan banjir susulan di aliran Sungai Cimanuk wilayah perkotaan Garut.
"Wilayah sana masuk kawasan hulu Sungai Cimanuk, jadi setelah dilakukan koordinasi, proses evakuasi akhirnya dihentikan sementara waktu, karena khawatir terjadi banjir susulan," katanya.
Humas dan Protokoler Basarnas Bandung, Joshua mengatakan pencarian korban banjir sementara dihentikan untuk mengurangi risiko dampak luapan Sungai Cimanuk.
"Menarik pasukan ke tempat lebih tinggi di Lapangan Paris diakibatkan ada banjir luapan air setinggi 1,5 meter dari hulu, Cikajang," kata Joshua.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016