"Anak-anak menjadi salah satu kelompok paling rentan saat bencana. Kami menyiapkan Ruang Ramah Anak sebagai tempat trauma healing bagi anak," kata Manajer Komunikasi, PR dan Media Yayasan Sayangi Tunas Cilik Fajar Jasmin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Yayasan Sayangi Tunas Cilik sebagai mitra "Save The Children" telah mengirimkan bantuan respon cepat untuk membantu anak-anak korban banjir di Garut.
"Saat ini kami dalam koordinasi dengan BNPB dan organisasi lainnya untuk memetakan bantuan. Tim awal kami telah berada di lapangan untuk melihat kebutuhan anak-anak dan pengungsi lainnya. Pemetaan ini penting agar bantuan yang kami berikan saling melengkapi dengan bantuan lain, baik dari Pemerintah daerah atau organisasi lainnya," tambah Fajar.
Fajar menambahkan bahwa perhatian utama dari Yayasan Sayangi Tunas Cilik selain bantuan darurat adalah memastikan para pengungsi, terutama anak-anak tidak mengalami trauma akibat bencana ini.
Dia menjelaskan, Posko Ramah Anak telah didirikan di Lapangan Paris dekat RSUD Dokter Selamet Garut, 20 relawan juga telah dilatih untuk kegiatan Ruang Ramah Anak dan prinsip perlindungan anak. Selain itu, dua Posko Ramah Anak juga akan didirikan di lokasi posko pengungsian.
Selain mendirikan Posko Ramah Anak, Yayasan juga mendistribusikan bantuan berupa 300 "hygience kit", "cleaning kit" dan "school kit" untuk anak-anak.
Central Indonesia Area Senior Manager Yayasan Sayangi Tunas Cilik, Brian Sriprihastuti menambahkan bahwa fokus perhatian Yayasan dalam bencana tersebut adalah pemenuhan hak anak, yang salah satunya adalah hak untuk rekreasi.
Selain itu, juga dipastikan bahwa anak-anak dengan disabilitas yang menjadi korban banjir mendapatkan perhatian yang sama dan dapat bermain bersama anak-anak lainnya secara inklusif.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016