Kalau ada permintaan supaya kampung deret dibangun di bantaran sungai, saya katakan tidak bisa
Jakarta (ANTARA News) - Rencana pembangunan kampung deret di wilayah ibu kota ditunda untuk sementara waktu karena menghadapi sejumlah kendala, kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Salah satu kendalanya yaitu kami ingin bangun kampung deret di atas lahan milik orang pribadi. Tapi berdasarkan aturan, tidak boleh pakai APBD untuk beli lahan bersertifikat milik orang pribadi, walaupun orangnya bersedia menjualnya," katanya di Balai Kota Jakarta Pusat, Jumat.
Ia juga menegaskan, bahwa kampung deret tidak akan dibangun di bantaran sungai, atau lokasi yang tidak sesuai peruntukannya.
"Oleh karena itu, kalau ada permintaan supaya kampung deret dibangun di bantaran sungai, saya katakan tidak bisa. Lagi pula, di bantaran sungai itu kan harus ada trase dan jalan inspeksi. Jadi, tidak bisa bangun kampung deret di situ," ujarnya.
Pemprov, ujarnya, lebih memilih untuk membangun rumah susun sebagai tempat relokasi warga yang sebelumnya tinggal di kawasan kumuh.
"Lagi pula, pembangunan rusun tidak menyalahi aturan yang ada. Setelah rusun selesai dibangun, warga akan segera dipindahkan. Setiap warga yang tinggal di bidang tanah di kawasan kumuh akan mendapatkan satu unit rusun," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, mekanisme relokasi yang dilaksanakan yakni warga yang sudah lebih dulu tinggal di rusun akan dipindahkan ke rusun yang baru. Kemudian, warga yang baru direlokasi akan ditempatkan di rusun yang lama.
"Rencananya rusun yang akan kami bangun yaitu di daerah Ciracas. Kami akan membangun waduk yang besar di situ, kemudian di sekitarnya akan ada rusun-rusun," kata Gubernur.
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016