Untuk daerah-daerah rawan juga sudah dipetakan termasuk titik kumpul massa dan rute-rute yang dilalui saat musim kampanye. Daerah rawan dari kubu pendukung masing-masing calon juga kami lakukan pengamanan

Sleman (ANTARA News) - Polda Daerah Istimewa Yogyakarta siap mengamankan dan mengantisipasi gangguan ketertiban masyarakat selama pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak pada 2017.

"Ada dua wilayah yang melaksanakan pilkada pada 2017 yakni Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo, kami siap untuk mensukseskan dua gelaran pesta demokrasi tersebut," kata Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Brigjen Polisi Prasta Wahyu Hidayat di Sleman, Jumat.

Menurut dia, bahkan Polda juga menyiapkan satu detasemen pasukan cadangan untuk menyukseskan pesta demokrasi tersebut.

"Personel-personel yang disiagkan Polda DIY sifatnya mem-backup Polresta Yogyakarta serta Polres Kulon Progo," katanya.

Ia mengatakan, personel yang disiagakan antara lain dua kompi dari Satbrimob DIY dan dua kompi Sabhara Polda DIY. Termasuk juga dari personel-personel di masing-masing polres tersebut.

"Sedangkan untuk cadangan disiapkan di Polda DIY ada satu detasemen personel berarti sekitar tiga batalyon. Mereka sifatnya stand by yang sewaktu-waktu bisa diturunkan," katanya.

Prasta mengatakan, penyiagaan pasukan dalam jumlah besar ini dilakukan karena Polda DIY akan mendukung seluruh polres yang di daerahnya menggelar Pilkada serentak.

"Masing-masing tingkat kerawanan ada penanggung jawabnya. Masing-masing penanggung jawab nanti bisa langsung memonitor hal yang terjadi di lapangan," katanya, dan menjelaskan bahwa Polda telah menunjuk para perwira setingkat direktur sebagai penanggung jawab.

Ia mengatakan, untuk tingkat kerawanan antara lain mulai dari pendaftaran calon, pendistribusian surat suara, pelaksanaan pencoblosan, perhitungan suara hingga penetapan pemenang.

Kapolda mengatakan, personel juga siap menindak tegas terhadap para simpatisan yang melanggar aturan termasuk ketika konvoi dijalanan dan melanggar aturan lalu lintas.

"Tidak ada perbedaan, kalau memang ada simpatisan melanggar aturan lalu lintas maupun ketertiban kami tindak," katanya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016