"Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Banjir Bandang Garut terus melakukan pencarian dan evakuasi para korban yang masih hilang pascabencana banjir bandang Garut," kata Kepala Pusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Sekitar 1.600 personel gabungan melakukan pencarian total di 15 titik pencarian di tujuh kecamatan di kawasan Garut, dengan menitikberatkan pada empat lokasi pencarian.
Pada Kamis (20/9), pencarian terfokus pada tiga lokasi yaitu Lapangan Paris, Sektor Cimacan dan Jatigede Sumedang.
Kemudian pada Jumat, pencarian difokuskan pada empat titik, yaitu Lapangan Paris, Cimacan, Pamingi dan Sukamantri.
Sutopo mengatakan personel gabungan tersebut berasal dari BPBD Garut, Basarnas, Tagana, PMI, TNI, Polri, relawan, masyarakat dan dinas-dinas terkait. Upaya pencarian akan dibantu dengan penggunaan helikopter untuk pencarian sepanjang Sungai Cimanuk.
Hingga kini, kata Sutopo, jumlah korban meninggal 26 orang. Pada Kamis (22/9), tim SAR gabungan menemukan empat orang meninggal dunia, sedangkan yang hilang 23 orang, luka 32 dan mengungsi 433 orang.
Adapun data kerusakan rumah di antaranya rumah rusak berat sebanyak 154 unit, rusak sedang 19, rusak ringan 33, terendam 398 dan hanyut 347.
"Terkait dengan korban meninggal, posko menginformasikan bahwa ahli waris korban meninggal yang telah diidentifikasi dan diakui untuk diberikan santuan secara kolektif dan selebihnya diidentifikasi terlebih dahulu," kata dia.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016