... yang penting sekarang kita semua harus sepakat dulu, bahwa rasio trotoar yang harus diperbanyak, bukan rasio jalan

Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa trotoar harus diperbanyak karena merupakan solusi atas permasalahan kemacetan lalu lintas di wilayah ibukota.

"Solusi untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta adalah dengan menambah rasio trotoar, bukannya malah menambah rasio jalan," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.

Menurut dia, penambahan rasio jalan bukan solusi yang tepat untuk mengurai kemacetan di wilayah DKI Jakarta. Terlebih, penambahan rasio trotoar juga merupakan cara yang dilakukan oleh kota-kota di negara lain.

"Penambahan rasio trotoar itu paling banyak dilakukan di kota-kota di negara Eropa. Makanya, yang penting sekarang kita semua harus sepakat dulu, bahwa rasio trotoar yang harus diperbanyak, bukan rasio jalan," ujar Basuki.

Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur itu menuturkan mulai tahun ini, Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan banyak melakukan pekerjaan pelebaran trotoar di beberapa wilayah .

"Saya sudah memberikan instruksi kepada Dinas Bina Marga, tahun ini harus mulai sering melakukan pelebaran trotoar. Salah satu wilayah percontohan untuk pelebaran trotoar itu, yakni di Jalan Jatibaru, Gambir, Jakarta Pusat," katanya.

Pada tahun ini, dia mengungkapkan Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan perbaikan trotoar di sebanyak 42 titik. Sebelumnya, direncanakan ada 48 titik, namun enam titik lainnya ditunda jadi tahun depan pengerjaannya karena ada sejumlah kendala.

"Dengan begitu, kedepannya semua trotoar di Jakarta akan memiliki lebar sekitar 1,5 hingga 5 meter. Bahkan kalau memungkinkan, diatas trotoar akan disediakan tempat untuk jualan bagi pedagang kaki lima (PKL)," ungkap Basuki.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016