Washington (ANTARA News) - Ikan jantan dari spesies yang disebut plainfin midshipman yang menetap di pantai Pasifik dari Alaska sampai Baja California menemani ikan betina selama musim pembiakan dengan lantunan "lagu cinta" nokturnal dengan suara dunia lain.
Para ilmuwan bertanya-tanya apa yang membuat ikan-ikan itu hanya menyanyi pada malam hari dan studi yang dipublikasikan pada Kamis (22/9) memberikan jawabannya.
Percobaan di laboratorium menunjukkan bahwa vokalisasi ikan, senandung frekuensi rendah seperti peluit kabut, dikontrol oleh jam internal yang dikendalikan cahaya dan hormon melatonin, yang mengatur siklus tidur dan bangun.
"Mereka di antara juara vokal lingkungan laut dengan paus dan lumba-lumba," kata Andrew Bass, profesor neurobiologi dan perilaku dari Cornell University.
"Produksi dan pendengaran sinyal vokal memainkan peran sentral dalam interaksi sosial dan perilaku reproduktif," katanya seperti dikutip kantor berita Reuters.
Ikan plainfin midshipman (kelasi sirip polos), yang panjangnya sampai 38 centimeter, umumnya berwarna coklat zaitun. Namanya berasal dari deretan organ bercahaya pada sisi bawahnya yang mengingatkan para pengamat akan kancing pada seragam kelasi.
Ikan-ikan jantan bermigrasi selama akhir musim semi dan panas dari kedalaman lepas pantai ke daerah perairan pasang surut dangkal, tempat mereka membangun sarang di bawah perlindungan berbatu.
Sepanjang malam, mereka membuat senandung dengan menggetarkan kantung kemih berisi gas dalam perut mereka untuk menarik ikan betina ke sarang mereka untuk bertelur.
Satu senandung bisa berlangsung selama hampir dua jam. Ikan-ikan jantan yang bertetangga sering bersenandung bersama dalam satu paduan suara.
Ni Feng, yang memimpin studi di laboratorium Bass di Cornell dan sekarang peneliti postdoktoral Yale University, menyatakan studi yang dipublikasikan di jurnal Current Biology itu melibatkan ikan liar yang ditangkap dalam ruang-ruang yang cahayanya dikontrol.
Dalam gelap konstan, ikan bersenandung kebanyakan sesuai jadwal berkat jam internal mereka, atau ritme sirkadian.
Dalam terang konstan, satu kondisi yang menurunkan produksi melatonin, senandung tertekan.
Ketika terjaga dalam cahaya konstan tapi diberi substitusi seperti melatonin, mereka terus berdengung, meskipun secara acak dalam sehari.
Melatonin menjaga burung-burung yang pada siang hari aktif diam pada malam hari dan membantu manusia tidur namun itu punya efek berkebalikan pada ikan kelasi.
Orang-orang tidak selalu tahu apa yang membuat ikan kelasi bersenandung.
"Pada awal 1980an, suara misterius yang menyebabkan kekhawatiran warga yang tinggal di rumah terapung di Sausalito Bay, California, yang menduga sumbernya mungkin pompa dari instalasi limbah, saluran listrik di bawah air, beberapa percobaan oleh Angkatan Laut atau bahkan mungkin ekstraterestrial," kata Bass.
"Itu ternyata rumah terapung mereka hanya meresonansi dengan 'lagu cinta' ikan midshipman jantan."
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016