Jakarta (ANTARA News) - Sektor pertambangan kembali mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Rabu sesi pagi ke rekor terbarunya. IHSG sesi pagi ditutup naik 8,134 poin atau 0,42 persen menjadi 1.933,605, sedangkan Indeks LQ45 menambah 2,013 poin atau 0,49 persen ke posisi 416,750. Volume perdagangan mencapai 1,340 miliar unit saham dengan nilai Rp2,143 triliun dari 21.594 kali transaksi. Analis Riset PT Reliance Sekuritas, Muhammad Karim, di Jakarta, mengatakan kenaikan indeks ini didorong kembali menguatnya saham sektor pertambangan menyusul trend naiknya harga komoditi di pasar internasional. "Tren naiknya harga komoditi di pasar internasional mendorong IHSG untuk kembali meningkat," kata Karim. Selain itu, kenaikan indeks juga dipengaruhi oleh naiknya bursa AS tadi malam. "Naiknya indeks Dow Jones tadi malam besar pengaruhnya pada pasar BEJ, karena korelasi cukup besar, sekitar 0,9," katanya. Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average naik untuk kali keenam hari berturut-turut, kenaikan terpanjang sejak 2003, meningkat 4,71 poin atau 0,04 persen menjadi 12.573,85. Dengan kondisi ini, pergerakan saham yang naik masih mendominasi pasar sebanyak 68 dibanding yang turun 56 dan 59 bergerak mendatar. Naiknya saham pertambangan, seperti Aneka Tambang (ANTM), Tambang Timah (TINS), Pertambangan Batubara Bukit Asam (PTBA) yang diikuti saham unggulan lain, yakni Telkom (TLKM), Astra Internasional (ASII) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) masih menjadi pendorong indeks bergerak positif. Saham ANTM menguat Rp750 menjadi Rp15.950, TINS melambung Rp300 ke Rp14.300, PTBA terangkat Rp100 ke harga Rp3.625, TLKM menguat Rp100 ke posisi Rp10.400, ASII terangkat Rp150 menjadi Rp13.700 dan PGAS naik Rp200 ke level Rp10.600. (*)
Copyright © ANTARA 2007