Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) memulai pelaksanaan tender jaringan transmisi dan gardu induk (GI) guna mendukung pembangunan pembangkit baru, termasuk 10.000 MW, dengan nilai total Rp18 triliun. Dalam pengumumannya di sejumlah media massa nasional di Jakarta, Rabu, PLN menyatakan pelaksanaan tender transmisi dan GI itu dilakukan secara serentak di Jawa Bali dan luar Jawa Bali. Lingkup pekerjaan yang ditenderkan di Jawa-Bali meliputi tansmisi baru 543 km, transmisi uprating 793,4 km, 40 GI baru berkapasitas 1.560 MVA, dan 111 GI existing 6.470 MVA. Sedang, di luar Jawa-Bali berupa transmisi baru 1.54 km, transmisi uprating 133 km, 35 GI baru 1.710 MVA dan 3 GI exsisting 90 MVA. Direktur Transmisi dan Distribusi PLN, Herman Darnel Ibrahim, mengatakan pendanaan total senilai Rp18 triliun itu akan dicairkan mulai tahun 2007 sampai dengan 2010. Menurut dia, sumber pendanaan berasal dari APBN, PLN, kredit ekspor dan pinjaman pemerintah. "Pada 2007, pendanaan yang disediakan mencapai Rp6 triliun," katanya. Herman mengemukakan pembangunan transmisi dan GI mempunyai kandungan lokal minimal 50 persen. Kandungan lokal tersebut antara lain gedung kontrol, pondasi, kabel kontrol, kawat atau konduktor, menara listrik tegangan tinggi, isolator, panel, serandang gardu induk, trafo daya, erection dan stringing. Dijelaskannnya pembangunan transmisi dan GI tersebut akan menyalurkan daya yang dihasilkan pembangkit-pembangkit baru. "Pembangunan transmisi dan GI harus selesai enam bulan sebelum pembangkit-pembangkit baru beroperasi mulai 2009," katanya. Herman juga menambahkan, penyelesaian proyek pembangkit serta transmisi akan mengakhiri program Daya Max-Plus dan tarif Multiguna. Ia juga berharap target rasio elektrifikasi sebesar 100 persen bisa dicapai sebelum 17 Agustus 2020. Target tersebut membutuhkan tambahan pembangkit 3.000-4.000 MW, 100 GI 6.000 MVA dan pelanggan sebanyak 3,5 juta setiap tahun. (*)
Copyright © ANTARA 2007