Jakarta (Antara) - Rencana pembentukan holding yang menjadiagenda Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno mendapatkandukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI karena dianggap dapatmeningkatkan sinergi antar perusahaan-perusahaan pelat merah yang sejenis.
"Holding BUMN itu bagus dan itu memang kebutuhan untukmeniadakan disinkronisasi antar BUMN, karena kelemahan kita selama ini kan koordinasi,kerja sama, sinergi antar BUMN sejenis," kata Harry Sampoerno, anggotakomisi VII DPR RI, saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/9).
Harry meminta untuk holding energi Perusahaan Listrik Negara(PLN) dan SKK Migas dimasukan ke dalam holding ini. "Kalau bicara mengenaiholding energi bayangan saya di dalamnya ada Pertamina, PGN, dan PLN. Kemudian diperluasdi dalamnya ada SKK Migas, kalau sudah terbentuk seperti ini pada awalnya, jaditidak perlu lagi gagasan SKK Migas jadi BUMN khusus, jadi kalau SKK Migas sudahmasuk holding sudah jelas kalau dia BUMN," jelasnya.
Holding BUMN ini diharapkan dapat menciptakan sinergi antarBUMN yang dapat meningkatkan efisiensi dan pada akhirnya mampu membuat dayasaing BUMN tersebut semakin meningkat. "Jadi tujuan akhirnya adalahsinergi dan efisiensi nasional yang akhirnya melahirkan daya saing,"tegasnya.
Lebih jauh Inas Nasrullah Zubir, Anggota DPR Komisi VII dariPartai Hanura, mengatakan segala keuntungan dari holding BUMN energi harusdipaparkan kepada masyarakat agar mereka tahu.
Menurut Inas, DPR sejauh ini mendukung upaya holdingtersebut karena untuk kepentingan yang lebih besar. Dengan adanya holdingtersebut, tak ada lagi tumpang tindih dalam pembagian kerja antara Pertaminamaupun PGN.
Seperti yang diketahui, selain holding BUMN dibidang energi,pemerintah juga merampungkan holding di bidang pertambangan, jasa keuangan, perumahan,jalan tol, serta pangan.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2016