"Menteri akan menyampaikan perhatian dan kegelisahan terkait situasi keamanan dalam PON. Kami harus turun bersama. Ini bukan bentuk campur tangan karena menurut UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN), Menpora adalah penanggung jawab bidang olahraga," kata Kepala Komunikasi Publik Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto setelah melepas kontingen Asian Beach Games V di Jakarta, Kamis.
Gatot mengatakan rapat dijadwalkan pada pukul 09.30 WIB di Trans Hotel, Bandung dan akan diikuti Ketua Umum PB PON sekaligus Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kapolda Jawa Barat, Pangdam Siliwangi, dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
"Saya meminta menteri untuk turut mengundang ketua-ketua kontingen dari seluruh daerah agar arahan menteri dapat langsung terlaksana. Rencana semula, rapat akan dihadiri Panglima TNI dan Kepala Kepolisian RI," kata Gatot yang juga Deputi IV Kemenpora Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga itu.
Kemenpora, lanjut Gatot, tetap menghargai upaya PB PON 2016 yang telah menggelar persiapan luar biasa. "Kami belum tentu bisa menangani hajatan sebagaimana Jawa Barat. Tapi, kami juga harus membantu nama baik PB PON," katanya.
Pada Rabu (21/9) malam, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta jaminan keamanan bagi atlet-atlet yang berlaga dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat menyusul sejumlah kericuhan pada sejumlah pertandingan.
"Atlet harus dijamin keamanannya karena mereka adalah aset bangsa dan calon-calon pahlawan olahraga nasional yang akan membawa nama negara dalam kejuaraan internasional," kata Menpora.
Pada Selasa (20/9), Menpora menyurati PB PON meminta untuk memperketat sistem keamanan seiring munculnya kericuhan pada pertandingan polo air di Komplek Stadion Jalak Harupat, Bandung, Senin (19/9).
Menpora meminta aparat kemanan untuk mengendalikan diri dan tidak mudah emosional, begitu juga dengan suporter yang diharapkan dapat mengendalikan diri serta tidak mencederai kejuaraan empat tahunan itu.
Pewarta: Teguh Imam W dan M Khusyairi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016