Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menargetkan harga gas untuk industri bisa mencapai 6 dolar AS per Million British Thermal Unit (MMBTU) agar dapat mendongkrak daya saing industri dalam negeri.


"Kami targetkan di bawah 6 dolar AS," kata Airlangga saat sambutan pada Seminar Nasional bertajuk "Efek Berganda dari Penurunan Harga Gas Industri dan Dampaknya bagi Perekonomian Nasional" di Jakarta, Kamis.


Kemenperin mengklaimk sedang membuat skenario harga gas untuk industri yang mengkaji dampak penurunan harga terhadap perekonomian nasional dan akan diserahkan ke Kementerian ESDM.


"Kami buat banyak skenario. Semua dibuat dengan harga di bawah 6 dollar AS," ungkap Airlangga.


Airlangga menambahkan, penurunan harga gas tidak akan mengurangi penerimaan negara, justru akan memberikan efek berganda terhadap perekonomian nasional.


Menurut perhitungan LPEM UI, penurunan harga gas bumi menjadi 4 dolar AS per MMBTU

akan menurunkan penerimaan negara sebesar Rp53,86 triliun, namun akan meningkatkan

penerimaan berbagai pajak dari industri turunannya sebesar Rp85,84 triliun.


Sedangkan, pada sektor hulu dan hilir, apabila harga gas tidak diturunkan, negara hanya akan menerima Rp53,86 triliun, tetapi apabila diturunkan menjadi 4 dollar AS per MMBTU mendapatkan penerimaan dari multiplier effect sebesar Rp85.84 triliun sehingga ada surplus penerimaan Rp31,97 triliun.


Perhitungan ini didasarkan pada kondisi riil industri pada 2013 di mana rata-rata utilisasi industri mencapai kurang lebih 70 persen.



Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016