"Hal itu sejalan dengan imbauan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) agar pengenalan mahasiswa baru diselenggarakan oleh pihak universitas," ujar Dadang di Jakarta, Rabu.
Hal itu dilakukan juga untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam pelaksanaan pengenalan kampus bagi mahasiswa baru itu.
Dia mengakui selama ini, pengenalan mahasiswa baru kerap menjadi ajang "balas dendam" para senior kepada yuniornya.
"Ini untuk pertama kalinya pihak universitas yang menjadi penyelenggara".
Pengenalan kampus di Universitas Darma Persada diselenggarakan pada 13 hingga 15 September. Kegiatan tersebut diikuti oleh 1.357 mahasiswa yang berasal dari 15 program studi.
Pelaksanaan pengenalan kampus tersebut berjalan dengan lancar. Dalam kegiatan tersebut, pihaknya memasukkan unsur bela negara.
"Tujuannya agar anak-anak mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)".
Dadang Solihin menjelaskan universitasnya menganut prinsip trilingual artinya, lulusan dari universitas tersebut menguasai tiga bahasa asing yakni Inggris, Mandarin dan Jepang.
"Biasanya mahasiswa kami tak perlu menunggu lama diterima kerja karena sebelum lulus, biasanya mereka sudah diterima kerja," papar dia.
Ke depan, pihaknya berharap mahasiswa lukusannya tak hanya bekerja di perusahaan tetapi juga membuka lapangan pekerjaan dengan berwirausaha.
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016