Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Pekanbaru menyatakan praktik dokter gigi di wilayah ibu kota Provinsi Riau marak dan perlu penanganan segera.

"Di Pekanbaru cukup banyak (praktik dokter gigi ilegal). Terutama praktik pemasangan kawat gigi," kata Ketua PDGI Pekanbaru, drg Chairul Sahri, di Pekanbaru, Rabu.

Ia menjelaskan praktik-praktik yang dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab itu menyasar remaja, siswa hingga mahasiswa. Mereka menjanjikan kepada pasien untuk tampil menarik dengan harga terjangkau.

Polresta Pekanbaru, Rabu sore, berhasil mengungkap praktik dokter gigi palsu di Jalan Surabaya, Kecamatan Bukit Raya. Pengungkapan itu dilakukan jajaran Satreskrim Polresta Pekanbaru atas informasi yang disampaikan PDGI Pekanbaru.

Dari pengungkapan itu, polisi menahan seorang pria berinisial RS (24) yang mengaku sebagai dokter gigi lulusan Universitas Sumatera Utara. Namun, RS sendiri tidak pernah tercatat sebagai alumni mahasiswa kedokteran di Universitas tersebut alias dokter gadungan.

Sahri menjelaskan pengungkapan itu bentuk edukasi ke masyarakat, bahwa praktik ini tidak dibenarkan. Itu dikarenakan pelaku tidak memiliki kompetensi, padahal untuk membuka praktik sejenis harus melalui pendidikan dokter spesialis.

Sementara itu, ia mengatakan praktik sejenis sangat membahayakan pasien, karena berpotensi menyebabkan malpraktek hingga menimbulkan berbagai penyakit.

"Banyak sekali efek buruk yang ditimbulkan terutama kesehatan gigi dan mulut yang bisa berakibat fatal," jelasnya.

Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih bijak dalam memilih dokter gigi, khususnya pemasangan kawat gigi atau behel.

"Biasanya mereka yang memilik praktik seperti ini karena tertarik dengan harga murah atau tidak mengetahui bahwa mereka palsu," kata Sahri.

Dengan terungkapnya praktik dokter ilegal ini, dia mengatakan tidak menutup kemungkinan akan terus melakukan pengungkapan yang sama di lokasi lain yang terindikasi ilegal. 

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016