"Mereka (tokoh masyarakat) meminta partai politik mencalonkan figur yang bukan seperti Ahok (Basuki Tjahaja Purnama). Figur yang ramah, peduli, pro terhadap kaum lemah," katanya dalam diskusi "Rilis Kajian Hasil Survey Pilkada DKI Sepanjang Tahun 2016 & Hasil FGD Figur Calon Yang Diinginkan Para Tokoh Lokal" di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan dirinya telah melakukan Forum Gruop Diskusi (FGD) dengan para tokoh lokal. Kami juga melakukan wawancara dengan metode delphi terhadap para tokoh lain yang tak bisa serta di FGD.
"Hasilnya dapat disimpulkan mereka menghendaki perubahan. Mau ada pergantian. Tak mau Ahok lagi," katanya.
Agusta menambahkan, diantara para figur yang dipandang pantas untuk melawan Ahok menurut para tokoh lokal adalah Yusril Ihza Mahendara.
"Mereka menilai Yusril adalah lawan sepadan Ahok, jika Yusril yang dimajukan oleh partai politik maka Ahok bisa dikalahkan dan Jakarta akan dipimpin oleh pemimpin yang tidak kasar," katanya.
Sementara itu Koodinator Pelaksana Kajian FPPJ Rachmayanti Kusumaningtyas, menambahkan hasil kajian terhadap berbagai survei yang telah dipublis oleh lembaga-lembaga survei selama kurun waktu tahun 2016.
Forum mendapati kecenderungan terjadinya head to head antara pasangan Ahok-Djarot melawan pasangan Yusril-Saefullah dan Ahok-Djarot melawan Yusril-Sandi.
"Namun pasangan Yusril-Saefullah terlihat lebih besar tingkat kemungkinan mengalahkan Ahok-Djarot ketimbang Yusril-Sandi," demikian Rachmayanti.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016