"Inovasi pada teknik kain Indonesia berfokus pada teknik batik brush (mencanting menggunakan kuas besar), penggunaan palet-palet popsicle yang cerah," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
"Juga teknik tie-dye yang semakin kompleks. Juga beberapa koleksi yang menggunakan kain tenun tangan sebagai palet jumputan," imbuh Nonita.
Dia mengaku terinspirasi dari rumah ikonik milik desainer Charles dan Ray Eames. Untuk mendapatkan hasil sesuai harapan, Nonita menggunakan metode gabungan antara canting dan kuas, juga kuas penuh. Dalam 26 koleksinya, dia akan menghadirkan sederet shirt dress yang feminin, beberapa tampilan two pieces dengan paduan celana sarong khas PURANA. Selain itu, adapula gaun formal bersiluet longgar, volumized pants, oversize dress dan outwear.
"Saya berharap koleksi kali ini memenuhi aspirasi pasar di LA, jika diolah dengan tepat dan sensitif terhadap tren dan selera mode internasional, memiliki kesempatan diterima di publik mode global," kata Nonita.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016