Surabaya (ANTARA News) - Asisten pelatih Persiter Ternate, Hans Sroyer harus berurusan dengan aparat kepolisian karena menendang salah seorang anak gawang saat pertandingan Liga Indonesia 2007 di Stadion Tambaksari Surabaya, Selasa petang. Peristiwa itu terjadi menjelang pertandingan usai saat Persiter tertinggal 0-1 dari tuan rumah Persebaya. Hans Sroyer sebenarnya ingin mengambil bola yang diduduki Andika (12), seorang anak gawang yang bertugas didekat bangku cadangan Persiter, karena bola yang dipakai pemain jauh keluar lapangan. Namun karena diliputi emosi akibat timnya tertinggal, niat Hans Sroyer menendang bola justru mengenai punggung Andika yang langsung mengerang kesakitan. Aksi tidak simpatik ofisial Persiter itu mengundang kemarahan penonton di tribun VIP dan panpel yang bertugas. Wakapolwil Surabaya AKBP Syauqie Achmad yang melihat kejadian itu langsung mendekati bangku pemain dan ofisial Persiter. Untuk menghindari kemarahan penonton, sejumlah aparat kepolisian membawa Hans Sroyer ke Polwiltabes Surabaya untuk diperiksa. "Tindakan tidak simpatik ofisial Persiter itu sudah masuk kategori kriminal. Tidak seharusnya dia bertindak seperti itu," kata Syauqie usai pertandingan. "Dia akan diperiksa atas perbuatannya. Apakah dia akan diberi hukuman, tergantung hasil pemeriksaan. Tapi kami berharap PSSI juga memberikan sanksi kepada ofisial Persiter itu," tambahnya. Pelatih Persiter Jacksen Ferreira Tiago mewakili kubu Persiter berharap kasus ini tidak diperpanjang dan bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan. "Dalam situasi seperti itu (tertinggal 0-1, red), semua pemain dan ofisial pasti larut dalam suasana emosional. Saya juga menyayangkan tindakan itu, tapi mudah-mudahan bisa diselesaikan dengan baik-baik," katanya. Mantan pelatih Persebaya ini tidak ingin mempengaruhi hubungan harmonis antara Persebaya dengan Persiter.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007