Soreang, Kabupaten Bandung (ANTARA News) - Lifter angkat besi Jawa Timur Eko Yuli Irawan membuat catatan baru dengan melampaui dua rekor nasional pada jenis angkatan clean and jerk dan total, di kelas 62 kilogram PON 2016.
Pada pertandingan di Gelora Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa, ia mengangkat barbel seberat 170 kilogram pada jenis angkatan clean and jerk melampaui rekor yang dibukukan lifter Triyatno asal Kalimantan Timur seberat 165 kilogram pada PON tahun 2008.
Dengan angkatan terbaiknya pada snatch yang diraihnya pada PON kali ini seberat 137 kilogram, maka total angkatan menjadi 307 kilogram melampaui rekornya sendiri pada PON 2012 di Pekanbaru tahun 2012.
Eko mempersembahkan medali emas bagi kontingennya pada kelas tersebut.
Medali perak pada kelas 62 kilogram diraih lifter tuan rumah M Hasbi dengan total angkatan 280 kilogram, dari jenis angkatan snatch seberat 120 kilogram dan clean and jerk 280 kilogram.
Sedangkan medali perunggu milik lifter Sumatera Selatan Ardiansyah dengan total angkatan 262 kilogram, akulumasi dari jenis angkatan snatch seberat 110 kilogram dan clean and jerk 152 kilogram.
Eko mengaku senang karena sudah tiga kali berturut meraih medali emas pada pelaksanaan PON.
"Saya setelah ini ingin istirahat dulu, kemudian konsentrasi ke kejuaraan dunia tahun depan. Target saya ingin meraih medali emas Asian Games 2018," ujarnya.
Terkait gagalnya dua kali angkatan untuk melampaui rekornya pada jenis angkatan snatch ia mengakui selama latihan pun belum pernah berhasil.
"Belum pernah mencoba dalam latihan, tadi ingin mencobanya," kata dia.
Sementara lifter tuan rumah M Hasbi mengaku ingin pula melampaui rekor nasional pada jenis angkatan clean and jerk dengan mencoba mengangkat barbel seberat 170 kilogram, namun gagal.
"Saya ingin mencobanya tadi, tetapi belum berhasil," ucapnya.
Pewarta: Triono Subagyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016