Palu (ANTARA News) - Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudi Sufahriadi mengatakan seorang buronan kasus terorisme yang tewas tertembak di Kabupaten Poso bernama Aji Pandu Sutomo alias Sobron
"Ia ditembak tim Satgas Operasi Tinombala, Senin sekitar pukul 08.30 WITA di wilayah Perkebunan Tombua, Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso," katanya di Palu, Senin sore.
Kapolda mengatakan Satgas berhasil mengamankan barang bukti berupa empat buah bom lontong, detonator, dua buah senjata tajam jenis parang, satu tas punggung terbuat dari karung plastik, dan satu kantong tidur.
"Sobron masuk dalam kelompok Basri, istri Basri dan Andika. Namun ketika tim Satgas Tinombala menangkap Basri, Sobron berhasil melarikan diri. Peranan dia, ya, bersama-sama Santoso menebar teror di Poso," ujar Rudi.
Sobron memiliki ciri rambut panjang sampai bahu, kulit putih, tinggi badan sekitar 164 cm, menggunakan baju kaos warna kuning dilapisi baju loreng panjang, celana panjang warna abu-abu, sepatu kets warna putih merek puma dan kaos kaki warna kuning bergaris.
Sekitar pukul 11.30 WITA, jenazah Sobron kemudian dievakuasi ke Dusun Gantinadi lalu dibawa ke Polda Sulawesi Tengah.
Saat ini, jenazah Sobron telah tiba di rumah sakit Bhayangkara Polda Sulteng di Palu.
Dengan tewasnya Sobron, jumlah kelompok teroris jaringan Santoso yang dikejar aparat tersisa 11 orang lagi. Mereka adalah anggota kelompok jaringan Ali Kalora, sedangkan sisa anggota jaringan Santoso atau Basri dipastikan sudah habis.
"Dengan tewas tertembaknya Sobron, DPO yang tersisa tinggal 11 orang. Di antaranya, Ali Kalora dan Yono Sayur. Mereka berdua adalah warga Poso, sementara sisanya berasal dari luar Poso," kata Rudi.
Pewarta: Fauzi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016