"Meskipun kami belum dapat memfasilitasi pengadaan komputer tahun ini, tetapi kami yakin peserta UNBK atau disebut juga Computer Based Test (CBT) akan bertambah," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram H Sudenom di Mataram, Senin.
Prediksi penambahan pelaksana UNBK itu dilihat dari kesiapan sekolah yang akan mengajukan permohonan pelaksanaan UNBK tahun 2017, baik untuk tingkat SMP maupun SMA/SMK.
SMPN 1 Mataram satunya, pada pelaksanaan UN bulan Mei lalu masih menggunakan lembar ketas jawaban, namun saat itu sebenarnya mereka sudah memiliki persiapan perangkat namun belum yakin mampu 100 persen.
"Setelah melihat pelaksanaan uji coba UNBK tahun ini, 2017 SMPN 1 Mataram bersiap menjadi pelaksana UNBK," katanya.
Pada tahun 2016, peserta UNBK untuk tingkat SMP di Kota Mataram sebanyak tujuh sekolah, sedangkan tingkat SMA/SMK sebanyak enam sekolah.
"Harapan kita, jumlah sekolah pelaksana UNBK bisa lebih banyak bahkan bila perlu semua sekolah di Mataram menggunakan UNBK," katanya.
Ia menilai pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan CBT dinilai lebih efektif, efisien dan bebas dari kebocoran soal maupun kunci jawaban.
Di samping itu, sistem UNBK memberikan kemudahan siswa dalam menjawab soal.
Berbeda dengan UN manual, yang selama ini banyak terjadi masalah, seperti kekurangan soal, soal yang tidak jelas, robek, basah atau masalah lainnya yang disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal.
"Setelah kita evaluasi, ternyata siswa lebih senang ujian dengan menggunkan sistem UNBK," katanya.
Sementara terkait dengan masalah kekurangan komputer, pihaknya akan mencoba mensiasati dengan meminjam komputer atau laptop milik siswa.
Namun demikian, perlakuan antara laptop pinjaman siswa dengan komputer sekolah tetap sama yakni dengan melakukan karantina tiga hari sebelum pelaksanaan UNBK.
"Tujuannya, guna menghindari berbagi hal yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan UNBK," katanya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016