Poso (ANTARA News) - Kontak senjata antara Satgas Operasi Tinombala dengan kelompok pelaku teror jaringan Santoso, kembali terjadi di Poso, Sulawesi Tengah, Senin, sekitar pukul 09.15 Wita, yang mengakibatkan seorang teroris tewas tertembak.
Keterangan yang dikumpulkan ANTARA dari Poso menyebutkan bahwa kontak tembak itu terjadi di perkebunan Tombua, Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
Kontak tersebut mengakibatkan seorang orang tak dikenal (OTK) yang diduga adalah salah seorang anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tewas seketika setelah peluru menerjang kepalanya.
Korban tewas itu diduga bernama Sabron. Ia sempat lolos ketika tim Operasi Tinombala menangkap Basri alias Bagong dan istrinya Nurmi Usman alias Oma pada Rabu (14/9).
Korban memiliki ciri rambut panjang sampai bahu, kulit putih, tinggi badan sekitar 164 cm, menggunakan baju kaos warna kuning dilapisi baju loreng panjang, celana panjang warna abu-abu, sepatu kets warna putih merek Puma dan kaos kaki warna kuning bergaris.
Beberapa barang bukti yang disita petugas dari tubuh korban antara lain dua granat lontong/pipa, dua parang, satu tas punggung terbuat dari karung plastik, satu sleeping bad warna oranye.
Sekitar pukul 11.30 Wita, jenazah dievakuasi ke Dusun Gantinadi kemudian dimasukkan ke kantong mayat, selanjutnya dievakuasi ke mobil ambulance milik Polda Sulteng untuk di bawa ke Polsek Poso Pesisir Selatan.
Pada pukul 12.50 Wita, jenazah tiba di Polsek Poso Pesisir Selatan, dilanjutkan pemeriksaan singkat oleh Tim Inafis Polri di atas mobil ambulance lalu diberangkatkan ke Palumenuju RS Bhayangkara.
Kabid Humas Polda Sulteng membenarkan kontak tembak tersebut namun belum bersedia memberikan penjelasan rinci karena Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi akan memberikan penjelasan resmi, Senin petang.
Pewarta: Fauzi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016