Bekasi (ANTARA News) - Pelatih Kepala Tim Sepak Bola Gorontalo, Romi Malanua, mengkritisi kemacetan lalu lintas di Bekasi yang berimbas pada stamina pemain sehingga gagal lolos babak penyisihan Pekan Olahraga Nasional XIX/2016, Minggu (19/9).
"Stamina pemain kami terkuras saat merasakan macet dalam perjalanan dari penginapan di Cikarang Kabupaten Bekasi menuju vanue sepak bola di Kota Bekasi," katanya di Bekasi, Senin.
Lokasi kemacetan lalu lintas yang dimaksud berada di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.
Kesebelasan tersebut nyaris terlambat tiba di Stadion Patriot Chandrabaga di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, untuk menjalani laga terakhir babak penyisihan grup C cabang olahraga sepak bola PON ke-XIX.
"Kami sempat ingin meminta pengawalan, namun batal, karena sudah keburu ada di jalan," katanya.
Sebanyak 15 atlet dan sejumlah ofisial Gorontalo berangkat dari hotelnya di Cikarang sekitar pukul 16.00 WIB, namun tim baru tiba di stadion sekitar pukul 18.30 WIB akibat terjebak macet.
"Kami baru tiba setengah jam sebelum kick off pukul 19.00 WIB. Ini harus menjadi evaluasi bagi panitia penyelenggara," katanya.
Dikatakan Romi, pemilihan tempat penginapan di kawasan Cikarang dilatarbelakangi posisinya yang strategis dan dekan dengan vanue penyisihan grup C di Stadion Wibawa Mukti, Jababeka Cikarang, Kabupaten Bekasi.
"Nyatanya pertandingan terakhir digelar di Stadion Patriot Chandrabaga, Kota Bekasi yang jaraknya cukup jauh," katanya.
Dalam laga terakhir itu, Gorontalo terpaksa pulang ke daerahnya karena kalah oleh tim sepak bola Papua dengan skor 0-1.
Kekalahan tersebut membuat tim itu semakin terpuruk di dasar klasemen grup C tanpa raihan poin sama sekali karena Gorontalo belum pernah memenangkan pertandingan.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016