Bandung Barat (ANTARA News) - Ibarat tertimpa durian runtuh, pebalap sepeda asal Jawa Barat Kusmawati Yazid yang berhasil mencapai finis terdepan di lintasan balap Cikole, Lembang, Jawa Barat, Senin, tidak hanya membawa pulang medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016.
Keberhasilan Kusmawati yang berlaga di cabang balap sepeda nomor women elite itu juga berbuah saweran uang.
Atlet asal Pangandaran itu sebenarnya terlihat tenang saat menutup pertandingan dengan kemenangan. Ini memang bukan emas pertamanya melainkan emas keempatnya selama turun di nomor tersebut pada kejuaraan empat tahunan ini.
Keriuhan justru pecah saat Kusmawati hendak naik ke atas podium. Seseorang berlari dari belakang dengan membawa setumpuk uang ratusan ribu rupiah dan diberikan langsung kepada Kusmawati.
"Ini kamu saya kapret," kata seseorang yang berlari itu.
Usut punya usut, bonus itu diberikan oleh Humas Pengprov ISSI Jawa Barat, Rizal Syam.
Saweran kepada pebalap berusia 34 tahun tersebut ternyata tidak hanya sampai disitu. Setelah naik podium, saweran itu datang lagi. Kini giliran Ketua Pengprov ISSI Jawa Barat, Ato Hermanto yang memberikan uang yang dimasukkan dalam amplop putih yang tampak cukup tebal.
KONI Jawa Barat juga tidak mau ketinggalan untuk memberikan saweran. Uang yang diberikan dimasukkan dalam amplop putih seperti yang dilakukan Ketua Pengprov ISSI Jawa Barat.
Namun, salah satu staf KONI Jawa Barat langsung menghampiri ibu dari Kusmawati Yazid, Samini yang kebetulan tidak jauh dari podium dengan menunjukkan sebuah kuitansi dengan tulisan Rp10 juta.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016