... berharap slot malam ini bisa dimanfaatkan maskapai agar tidak terjadi kepadatan dan penumpukan pada jam-jam sibuk. Apalagi saat ini apron tidak mampu lagi menampung pesawat saat jam sibuk...

Batam, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Pengelola Bandar Udara Internasional Hang Nadim, di Batam, menyatakan, meskipun sejak akhir Mei 2014 sudah melayani penerbangan 24 jam, namun penerbangan malam hari dari dan menuju Batam belum diminati.

"Hingga saat ini belum ada yang terbang malam hari. Belum ada peminat penerbangan malam," kata General Manager Umum Bandara Internasional Hang Nadim, Suwarso, di Batam, Minggu.

Penerbangan malam hari, kata dia, bisa menjadi solusi mengurai kepadatan malam hari khususnya untuk tujuan daerah yang juga mengoperasikan bandara 24 jam seperti Jakarta, Medan, Palembang.

Hingga saat ini, kata Suwarso, penerbangan reguler di Bandara Internasional Hang Nadim masih menumpuk pada pagi hari hingga sekitar pukul 21.00 WIB.

"Kami berharap slot malam ini bisa dimanfaatkan maskapai agar tidak terjadi kepadatan dan penumpukan pada jam-jam sibuk. Apalagi saat ini apron tidak mampu lagi menampung pesawat saat jam sibuk," kata dia.

Meski belum ada peminat, kata dia, petugas bandara tetap bersiaga 24 jam karena selain penerban reguler sering ada pesawat Lion Air mendarat malam hari untuk keperluan perbaikan pada pusat perawatan menyeluruh yang terletak di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim.

"Kami tetap menempatkan petugas 24 jam. Kami juga berharap segera ada penerbangan malam hari dari Batam atau ke Batam," kata Suwarso.

Sebelumnya Lion Group berkeinginan membuka sejumlah penerbangan internasionaal dan menjadikan Hang Nadim sebagai pusat ke ASEAN, Asia Timur, Timur Tengah, dan Asia Selatan namun hingga saat ini belum terealisasi.

"Hingga saat ini belum ada realisasi. Sepanjang 2016 memang minim pembukaan rute baru dari Hang Nadim apalagi malam hari," kata dia.

Bandara Internasional Hang Nadim Batam merupakan fasilitas milik BP Batam yang berstatus badan usaha bandar udara. Bandara itu menjadi penunjang status kawasan industri terkemuka Asia Pasifik yang disandang Batam.

Pewarta: Larno
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016