Manado (ANTARA News) - Sejumlah anggota TNI telah diperiksa terkait dengan penanganan kasus perampokan senilai Rp460 juta yang terjadi di Makorem 1303 Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut), pada Senin (2/4) lalu. Danrem 131 Santiago, Kolonel Inf Adi Mulyono, kepada wartawan di Manado, Selasa, mengatakan bahwa terus melakukan penyelidikan terhadap kasus itu, dan sejumlah anggota telah diperiksa atau dimintai keterangan, terutama personil yang bertugas saat terjadi perampokan Sampai saat ini, dalam penanganan kasus tersebut belum menetapkan seorangpun sebagai tersangka, namun terus didalami penyelidikannya bahkan dipersempit untuk mengungkap pelaku perampokan uang gaji ratusan personil TNI. Melihat terjadinya kasus perampokan itu, sepertinya telah direncanakan oleh orang-orang tertentu untuk kepentingan pribadi, maka terus diusut dengan harapan dalam waktu dekat sudah dapat diungkap. Dia mengatakan, membenarkan bahwa juru bayar Serka Tri Sulo yang juga menjadi korban bacokan pada saat terjadi perampokan oleh dua orang tak dikenal, telah melarikan diri saat pemeriksaan pada hari Selasa subuh. Korem 131 Santigao telah menurunkan tim untuk melakukan pencarian terhadap personil itu, katanya, sambil menambahkan, dalam penanganan kasus perampokan itu selalu berkoordinasi dengan kepolisian. Menjawab pertanyaan, dia mengatakan, Danpomdam VII Wirabuana, Kol CPM Dedi Suryadi telah datang ke Bolomong dalam penanganan kasus ini, tetapi tidak terkait dengan dugaan adanya terlibat pejabat perwira di Kodim 1303 Bolmong dalam aksi perampokan itu. Sementara gaji sekitar 300 tentara dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Korem 1303 telah ditanggulangi atau dibayarkan, katanya. Aksi perampokan itu terjadi pada hari Senin pekan lalu diduga dilakukan oleh dua orang berpakaian loreng sekitar pukul 19.22 Wita, saat Serka Tri Sulo, merupakan juru bayar, sementara mengisi uang gaji anggota TNI dan PNS kedalam amplop-amplop. Tiba-tiba dua orang perampok masuk dan langsung membacok Serka Tri Sulo dengan menggunakan parang, dan mengambil uang ratusan juta tersebut serta pistol milik juru bayar itu. Korban sempat berteriak minta tolong, dan datanglah Kopral Kasim, namun juga menjadi korban penembakan oleh dua orang perampok itu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007