Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi di Pekanbaru, Minggu, mengatakan titik panas cenderung turun dalam beberapa hari terakhir ini menyusul turunnya hujan di sejumlah provinsi.
"Sore ini satelit hanya mendeteksi lima titik panas di Sumatera yakni Sumatera Utara (Sumut) dan Riau sama-sama dua titik serta Sumatera Selatan (Sumsel) satu titik. Tadi pagi, hanya terpantau satu titik panas di Sumsel," ucapnya.
Dia merinci dua titik panas di Riau itu berada pada Kabupaten Indragiri Hilir dengan catatan belum berpotensi karhutla atau merupakan titik api karena memiliki tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
Titik panas tersebut berdasarkan rilis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dari pantauan sensor modis pada citra satelit milik NASA yakni Aqua dan Terra.
"Ini sama seperti kemarin atau Sabtu, cuma terdeteksi tiga titik panas masing-masing di Sumut dua titik dan Aceh satu titik. Untuk di Riau dinyatakal nihil oleh satelit," kata Slamet.
Pemerintah Provinsi Riau telah memperpanjang status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan yang berlaku selama enam bulan atau terhitung mulai awal Juni hingga 30 November 2016.
Komandan Satuan Tugas Karhutla Provinsi Riau Brigjen TNI Nurendi menyebut perpanjangan status itu sebagai upaya memaksimalkan pencegahan dan penanggulangan karhutla karena setiap tahun terus terjadi.
Saat ini, Satgas telah memiliki enam unit helikopter dan dua unit pesawat untuk operasi pencegahan dan penanggulangan karhutla dari udara, yakni dua unit helikopter jenis MI-8, satu unit jenis MI-171, satu unit jenis Sikorsky, satu unit jenis Bolkow 105, serta dua unit pesawat Air Tractor.
Selain itu, Satgas juga dibantu satu unit pesawat jenis Casa untuk teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan di Riau .
Data terakhir dirilis Satgas Karhutla Riau menyebut, karhutla hampir terjadi merata di provinsi tersebut. Dari Januari hingga kini, telah menghanguskan sekitar 3.743 hektare dan menetapkan 86 orang tersangka.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016