Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menargetkan partisipasi pemilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mencapai 70 persen.
"Pemilu tahun depan target kami 70 persen, kalau bisa di atas itu," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno di Jakarta, Minggu.
Target tersebut meningkat hingga lima persen jika dibandingkan dengan pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2012 yang saat itu dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.
"Kalau pemilu lalu putaran pertama target kami 65 persen dan saat putaran kedua 68 persen," tambahnya pula.
Dengan meningkatnya angka acuan pancapaian partisipasi publik itu, Sumarno mengatakan "pekerjaan rumah" KPU DKI Jakarta saat ini adalah memastikan masyarakat Ibu Kota tertarik menggunakan hak pilihnya, sehingga target tersebut kemudian dapat tercapai.
Sementara itu, Ketua KPU RI Juri Ardiantoro memandang krisis kepercayaan publik merupakan masalah utama penyelenggaraan pemilu saat ini.
Keyakinan publik yang kian berkurang atas kredibilitas calon pemimpinnya, kemudian berimbas kepada menurunnya partisipasi pemilih dalam menggunakan suaranya.
Hal ini juga dibuktikan dengan tidak tercapainya target partisipasi masyarakat pada Pemilihan Kepala Daerah serentak 2015, yang hanya mampu mengumpulkan 70 persen suara dari target sebesar 77,5 persen suara.
Oleh karena itu, menurut dia, kini para penyelenggara pemilu di seluruh Indonesia dan sejumlah lembaga penunjangnya perlu mengupayakan pengembalian kepercayaan publik tersebut.
Salah satu langkah untuk meningkatkan partisipasi pemilih adalah dengan mengerahkan para anggota Komunitas Peduli Pemilu yang bertugas melakukan sosialisasi tentang kepemiluan, tuturnya.
Menurut dia, kelompok ini kelak dapat menjadi "jembatan" untuk masyarakat dalam mengetahui manfaat suara mereka terhadap perubahan negara.
Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016