Valencia (ANTARA News) - "Anda jual, kami beli", demikian ungkapan yang relatif tepat untuk mengungkapkan kesiapan pemain Chelsea Ashley Cole guna meladeni permainan keras Valencia dalam semi-final Liga Champions. Kedua tim akan bertanding dalam putaran kedua pada Selasa waktu setempat, dengan hasil sebelumnya imbang 1-1 di Stamford Bridge pada Rabu pekan lalu. "Kami berharap pertandingan diwarnai oleh berbagai aksi serangan dari kedua tim, ketimbang adu fisik. Namun jika memang terjadi adu fisik, kami tidak akan tinggal diam," kata Cole dalam jumpa pers pada Senin waktu setempat. Kapten Valencia David Albelda dan pelatih tim dari Spanyol Quique Flores mengatakan bahwa mereka berharap pertandingan berlangsung dengan "penuh perjuangan" dari kedua tim. Cole menambahkan, "Kami memiliki sejumlah pemain yang dapat mencetak gol ke gawang lawan. Kami percaya diri bahwa kami akan menang. Kami harus unggul dengan dua gol, karenanya kami harus menyerang." "Jika nasib baik memihak kami, kami berharap dapat bermain dengan baik dan melaju sampai babak semi-final," katanya. "Tahun lalu saya mencapai final bersama dengan Arsenal dalam Liga Champions. Saya berharap hal itu dapat terulang kembali," kata Cole. Cole menampik bahwa ia bersama dengan rekan satu timnya bermain untuk kelangsungan Jose Mourinho sebagai pelatih di Chelsea. Hubungan Mourinho dengan pemilik Chelsea yang juga milyuner Rusia Ramon Abramovich tampak retak. Abramovich berkeinginan agar Chelsea dapat menjuarai Liga Champions yang merupakan penghargaan bergengsi bagi klub sepak bola di Eropa. Rumor yang beredar di media Inggris menyatakan bahwa Mourinho masuk dalam nominasi sebagai pelatih baru Real Madrid, meski pelatih asal Portugal itu selalu menyatakan bahwa dirinya tetap loyal kepada Chelsea. "Ia (Mourinho) telah bekerja keras. Seluruh pemain loyal padanya. Namun saya hanyalah seorang pemain," kata Cole. Cole mendukung keberadaan Mourinho di Chelsea. Jika Mourinho meninggalkan Stamford Bridge pada musim ini, maka sejumlah pemain akan mengikuti pelatih asal Portugal itu, demikian Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007