"Sebelum subuh tadi, teman-teman pengawas katering sudah melakukan tugas pengecekan dapur untuk persiapan makan siang. Setelah itu, mereka melakukan pengecekan kualitas makanan, kesesuaian menu, porsi (gramasi), dan cita rasa," kata Kasi Katering Daerah Kerja Mekkah Evy Nuryana Rifai di Mekkah, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa proses pelayanan katering di Mekkah sempat dihentikan menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina pada 7 September hingga 16 September.
"Para Kasektor agar mengingat kembali pengawas katering sektor (untuk melakukan tugas kepengawasannya)," katanya.
Sebagaimana sebelumnya makan siang akan didistribusikan dari pukul 08.30 - 11.00 waktu Arab Saudi, sedang makan malam mulai didistribusikan pada 16.30 - 21.00 waktu Arab Saudi.
Dalam operasional kerjanya, pengawas katering Mekkah dibagi menjadi dua tim yang terdiri dari empat hingga lima pengawa katering yang direkrut dari tenaga professional dari Sekolah Tinggi Pariwisata (SPT) Bandung.
Tim Satu mengecek kesiapan dapur, sedang Tim Dua memonitor distribusi di lapangan. Proses pengecekan dapur dilakukan setiap hari secara bergantian. Namun demikian, sehari sebelum operasional, seluruh tim pengawas katering turun ke 23 dapur perusahaan yang melayani katering jamaah haji Indonesia di Mekkah untuk memeriksa kesiapan pelayanan.
Untuk hari ini, kata Evy, dapur yang dicek adalah Husam Muali, Hud Hud, Bin Marta, Mawarid, dan Al Jozor. "Saat ini, tim pengawas katering sedang mengecek distribusi makanan ke sektor-sektor dan wawancara dengan jamaah atas pelayanan katering Mekkah," katanya.
Pantauan di lapangan, menurut Evy, distribusi katering di hari pertama pasca Arafah, Muzdalifah dan Mina berjalan lancar dan tepat waktu. Evy mengaku ada dapur yang pengiriman kateringnya agak siang tiba di pemondokan jamaah, namun itu masih dalam batas waktu distribusi, yaitu sebelum jam 11.00 waktu Arab Saudi.
Pewarta: Gusti NC Aryani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016