Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kota Yogyakarta segera mengarahkan pengembangan aplikasi layanan publik yang lebih mudah diakses masyarakat yaitu aplikasi berbasis "mobile", bukan hanya aplikasi berbasis web.
"Ada beberapa aplikasi layanan yang akan kami kembangkan dalam bentuk mobile sehingga bisa diakses kapan saja dan dimana saja," kata Kepala Bagian Teknologi Informasi dan Telematika (TIT) Kota Yogyakarta Sukadarisman di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, pengembangan aplikasi layanan publik berbasis "mobile" yang akan diutamakan adalah layanan kegawatdaruratan sehingga warga bisa memberikan informasi atau meminta bantuan dengan lebih cepat.
"Misalnya saja informasi mengenai kecelakaan yang membutuhkan penanganan medis, atau kejadian kebakaran dan bencana alam lainnya. Harapannya, layanan publik bisa dilakukan lebih baik," katanya.
Sejumlah aplikasi layanan publik berbasis web atau layanan online yang saat ini sudah dimiliki oleh Pemerintah Kota Yogyakarta di antaranya adalah layanan pendaftaran siswa baru, layanan keluhan dan informasi hingga layanan konsultasi belajar secara online.
Pengembangan layanan publik berbasis online, lanjut dia, tidak hanya bisa dilakukan di tingkat kota saja tetapi juga bisa diinisiasi oleh wilayah seperti kelurahan dan kecamatan.
Salah satu kelurahan yang mencoba memberikan layanan online adalah Kelurahan Rejowinangun yang mencoba membangun sistem informasi kampung berbasis rukun tetangga (RT).
Sistem informasi tersebut dibangun untuk mempermudah masyarakat memperoleh surat pengantar RT saat akan mengurus sejumlah administrasi di tingkat kelurahan.
"Kami akan bantu pengembangannya. Harapannya, sistem ini bisa diterapkan di seluruh kelurahan meskipun dengan berbagai penyeseuaian sesuai kondisi tiap kelurahan," katanya.
Ia berharap, berbagai aplikasi layanan kepada masyarakat yang bisa diakses secara online tersebut bisa mendukung pencapaian tujuan Kota Yogyakarta sebagai "smart city".
"Kota yang cerdas adalah kota yang mampu memecahkan masalahnya sendiri. Ini yang coba kami bangun," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016