Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta langkah-langkah untuk memaksimalkan penerimaan pajak dalam menjaga pelaksanaan APBN 2016.
"Saya meminta langkah-langkah terus lakukan untuk memaksimalkan penerimaan pajak, baik dari sumber reguler maupun tambahan dari tax amnesty," kata Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas membahas perkembangan APBN 2016 dan RAPBN 2017 di Kantor Presiden Jakarta, Jumat.
Presiden juga meminta untuk memaksimalkan potensi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), termasuk tunggakan-tunggakan yang ada yang belum dibayar dan juga pengendalian cost recovery dari Migas untuk mendukung optimalisasi penerimaan.
"Lakukan secara konsisten langkah-langkah penghematan belanja yang telah ditetapkan dalam Instruksi Presiden (Inpres)," katanya.
Terkait dengan pengendalian dan penundaan dana bagi hasil, dana alokasi umum (DAU), Presiden meminta Menteri Keuangan bekerja sama dengan Mendagri untuk mengintensifkan komunikasi dengan para gubernur, Bupati, Wali Kota sehingga semuanya dapat memahami dan mengelola situasi perubahan ini dengan baik.
Jokowi kembali menegaskan bahwa pemintah terus menjaga pelaksanaan APBN 2016 sehingga momentum pertumbuhan ekonomi tetap terjaga, mampu menciptakan kesempatan kerja dan fokus tetap pada pembangunan infrastruktur serta pengurangan kemiskinan dan ketimpangan.
Presiden mengakui bahwa situasi perekonomian global belum sepenuhnya pulih dan bahkan diperkirakan tahun depan perlambatan ekonomi masih berlanjut.
"Sehingga perlu fokus memperbaiki kondisi di dalam negeri dengan langkah-langkah konkret, langkah-langkah yang nyata untuk memperbaiki sumber pertumbuhan kita," katanya.
Presiden mengatakan perbaikan yang dilakukan di antaranya belanja pada hal-hal yang produktif, memperbaiki iklim usaha, mengundang investasi sebanyak-banyaknya untuk tetap menjaga momentum pertumbuhan kita," kata Presiden.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016