Ketua umum tidak ingin PRSI menjadi terabaikan sehingga perlu estafet kepemimpinan
Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) membuka bursa pendaftaran calon ketua umum periode 2016-2020 dalam Musyawarah Nasional yang akan digelar pada 30 September-1 Oktober 2016.
"Kepengurusan PB PRSI yang sekarang sebenarnya berakhir pada April 2017. Tapi, kami merujuk pada rekomendasi hasil Rapat Kerja Nasional PRSI pada Februari 2016 untuk menggelar musyawarah nasional," kata Sekretaris Jenderal PB PRSI Ali Pratiwiri dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.
Ali mengatakan latar belakang percepatan musyawarah nasional organisasi cabang olahraga renang itu adalah kesibukan Ketua Umum PRSI Sandiaga Uno menghadapi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
"Diskusi yang berkembang pada rapat kerja Februari lalu termasuk kesibukan ketua umum. Ketua umum tidak ingin PRSI menjadi terabaikan sehingga perlu estafet kepemimpinan," kata Ali.
Ali mengatakan percepatan Munas PRSI 2016 juga telah disetujui dua-per-tiga dari jumlah pengurus PRSI provinsi yang masih aktif.
Sandiaga Uno, lanjut Ali, telah mengajukan cuti sebagai Ketua Umum PRSI sejak Agustus 2016 menyusul kegiatan jelang Pilgub DKI Jakarta. "Ketua umum akan tetap mempertanggungjawabkan kepengurusannya pada munas nanti," ujar Ali.
Sandiaga Uno juga telah membentuk tim penjaringan calon ketua umum yang terdiri atas lima orang yaitu Hilmi Panigoro, Sarman Simanjorang, Lukman Niode, Richard Sam Bera, dan H. Muslim Ayub.
Tim penjaringan itu mulai membuka pendaftaran calon ketua umum PB PRSI dibuka mulai Senin (19/9) hingga Selasa (27/9).
Sekretaris Panitia Penyelenggara Munas PRSI 2016 Ade Sjam Tjachjadi mengatakan 11 pengurus PRSI daerah memastikan akan mengikuti musyawarah nasional itu.
"Tema Munas 2016 adalah Akuatik Siap Berprestasi pada SEA Games 2017 dan Menyukseskan Asian Games 2018". Munas juga akan dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga," ujar Ade.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016