Fuzhou (ANTARA News) - Topan Meranti membawa hujan lebat ke beberapa provinsi di Tiongkok Timur setelah memasuki daerah Xiamen, Provinsi Fujian di Tiongkok Timur, Kamis pagi (15/9).
Meranti, topan paling kuat di dunia tahun ini, adalah topan paling kuat yang menerjang Fujian sejak pencatatan dimulai pada 1949, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Jumat pagi. Topan tersebut membawa angin kencang sampai kecepatan 48 meter per detik.
Angin itu menumbangkan pohon, mengguncang kaca jendela dan mengganggu pasokan air buat banyak warga di Xiamen. Di satu wilayah, lebih dari 3,2 juta rumah tak memperoleh listrik di Fujian, dan 1,44 juta lagi masih tak memperoleh listrik sampai Kamis malam.
Dan jembatan yang berusia 871 tahun di Kabupaten Yongchun rusak diterjang banjir. Jembatan Dongguan adalah lokasi warisan budaya yang dilindungi dan dibangun pada 1145 selama Dinas Song.
Lebih dari 32.000 perahu kembali ke dermaga, dan lebih dari 300.000 orang di Fujian diungsikan.
Topan tersebut juga membawa hujan lebat, saat Meranti bergerak mengancam Provinsi Zhejiang. Curah hujan dengan jumlah paling banyak dilaporkan di dua stasiun pemantauan, dengan curah hujan melbih dari 400 milimeter.
Lebih dari 63.000 orang di Zhejiang dipindahkan.
Topan itu telah menewaskan satu orang dan melukai 51 orang lagi.
Pada Rabu (14/9), Topan Meranti memasuki daratan Taiwan dan membuat 117.666 rumah tak memperoleh listrik, saat angin kencang menghantam dan hujan lebat mengguyur pulau tersebut, kata Perusahaan Tenaga Listrik Taiwan.
Sementara itu, penerbangan juga dibatalkan dan angkutan darat terganggu pada Rabu, selain sekolah ditutup, kata pemerintah lokal.
Badan Meteorologi Taiwan pada Rabu mengeluarkan peringatan laut dan darat untuk topan tersebut, yang bisa mempengaruhi 13 kabupaten dan kota besar di bagian selatan dan timur pulau itu, termasuk Kaohsiung, Taitung dan Hualien.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016