Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi, masih bertengger di bawah level 9.100, yakni pada posisi Rp9.095/9.098 seperti hari sebelumnya Rp9.095/9.095. Direktur PT Bank Niaga, Chaterina Hadiman, di Jakarta, mengatakan para pelaku pasar hati-hati bermain di pasar uang, sehingga pergerakan kedua mata uang baik rupiah maupun dolar AS berada dalam kisaran yang sempit. Hal ini terlihat dari harga tertinggi dan terendah pergerakan rupiah dalam kisaran sempit masing-masing Rp9.096 per dolar AS dan Rp9.095 per dolar AS, katanya. Rupiah, lanjutnya masih bertahan dibawah level tersebut, karena dolar AS terhadap yen cenderung stabil, dan pelaku asing juga sedang menunggu laporan dari pertemuan negara-negara industri maju G-7 yang akan bersidang pada akhir pekan ini. G-7 sebelumnya mengkhawatirkan pertumbuhan ekonomi Jepang, karena melemahnya yen, namun setelah yen menguat hingga ke posisi di bawah level 120, mereka merasa lega, katanya. Apalagi, Bank Sentral Jepang (BOJ) juga akan bersidang untuk memutuskan apakah akan menaikkan suku bunga atau tetap pada 0,5 persen, namun pelaku pasar memperkirakan BOJ akan menaikkan suku bunganya pada Juni mendatang. Karena itu, pelaku pasar cenderung akan melepas yen yang sebelumnya sempat menguat hingga di level 118 yen, ujarnya. Dolar AS diperdagangkan 119,30 yen, euro mencapai 1,3350 dolar dan euro terhadap yen menjadi 159,30 mendekati tingkat harga yang pernah dicapai 159,68 yen. Ia mengatakan rupiah masih berpeluang untuk menguat lagi asalkan Bank Indonesia (BI) tidak masuk pasar mengantisipasi penguatan mata uang lokal itu. (*)

Copyright © ANTARA 2007