Biro Pusat Cuaca (CWB) Taiwan mengingatkan bahwa badai tingkat 5 itu mengancam beberapa kota di wilayah selatan dan timur, termasuk Kaohsiung dan Hualien, yang dilanda angin kencang, hujan deras, dan banjir.
Meranti, yang tumbuh dalam kekuatan lebih besar, menuju Taiwan dengan kecepatan maksimum 227 kilometer per jam, melanda wilayah selatan pulau tersebut, kata CWB.
"Topan itu adalah yang topan terkuat di dunia sepanjang tahun ini," kata juru bicara CWB, Hsieh Peiyun.
Pusat Operasi Kegawatdaruratan Taiwan menyebutkan lima orang terluka, sedangkan beberapa saluran listrik roboh akibat tertimpa pohon tumbang sehingga memutuskan aliran lisrik 550.000 rumah tangga.
"Kerusakan akibat Meranti akan terus bertambah karena badai masih melanda," kata juru bicara Pusat Kegawatdaruratan Taiwan, Li Weisen.
"Kerugian kemungkinan tidak bisa dihindari, namun kami akan berupaya meminimalkan jumah korban," katanya.
Pelayanan kereta api dan kapal terganggu, sedangan perkantoran dan sekolahan di Kaohsiung dan kota-kota lain ditutup dan hampir 1.500 orang dievakuasi, demikian lembaga tersebut.
Sebagian besar jadwal penerbangan domestik dibatalkan, termasuk beberapa jadwal penerbangan internasional dari Bandar Udara Kaohsiung juga terkena dampaknya.
Taiwan akan dilanda badai dengan kekuatan penuh itu pada Rabu hingga Kamis sebelum memasuki China, demikian ahli metereologi.
Meranti diperkirakan menyebabkan tanah longsor di Provinsi Guangdong dan Provinsi Fujian, China selatan, Kamis, sehingga pihak berwenang membatalkan perjalanan kereta api dan menyiapkan evakuasi terhadap warga, demikian media pemerintah Taiwan melaporkan.
Pihak berwenang Provinsi Guangdong memerintahkan kapal-kapal penarik pukat kembali ke pelabuhan dan para nelayan kseegra mencari tempat perlindungan.
Kantor Layanan Pemberitaan China melaporkan bahwa badai tersebut akan menjadi topan terkuat yang melanda wilayah di China itu sejak 1969.
Topan adalah peristiwa lazim pada tahun ini, membawa kekuatan saat melintasi perairan bersuhu hangat dari Pasifik dan membawa angin kencang serta hujan saat menuju daratan.
Meranti datang hanya berselang dua bulan setelah topan mematikan Nepartak yang memutuskan aliran listrik, menunda penerbangan, dan memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka di wilayah tengah dan selatan Taiwan.
Pada 2009, Topan Morakot memutuskan jalur transportasi di Taiwan selatan, menewaskan sekitar 700 orang, dan menyebabkan kerugian senilai 3 miliar dolar Amerika Serikat.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016