"Kita akan melakukan verifikasi dan pendataan ulang terhadap keluarga miskin yang belum teraliri listrik yang tersebar di 14 kecamatan tersebut," kata Hendri di Blambanganumpu, ibu kota Waykanan, Rabu.
Pendataan dan verifikasi rumah yang belum mendapat aliran listrik, menurut dia, dilaksanakan sejak awal hingga akhir September 2016 di 14 kecamatan di Kabupaten Waykanan.
"Hasil kerja tim verfikasi ini pada Oktober diharapkan dapat diserahkan ke PT PLN," kata Hendri.
Sampai saat ini, ia menjelaskan, masih ada 194 dusun di Waykanan yang belum teraliri listrik sementara aliran listrik di 119 dusun tegangannya rendah.
Pemerintah Kabupaten Waykanan juga akan memanfaatkan dana tanggung jawab sosial perusahaan untuk menyediakan listrik bagi keluarga miskin.
"Tapi akan dilihat dulu, apakah sudah memiliki jaringan atau belum, bila belum maka akan dipasangkan jaringan dan selanjutnya meteran listrik," kata dia.
"Untuk pemasangan jaringan yang meliputi tiang listrik, kabel dan travo ini diharapkan juga akan menggunakan bantuan dana CSR," katanya.
Beberapa waktu lalu, kata Hendri, Bupati Waykanan Raden Adipati Surya telah mengumpulkan seluruh pengusaha di daerahnya dan mengajak mereka membantu pemerintah menangani kemiskinan, antara lain dengan membantu penyediaan listik.
Pemerintah Kabupaten Waykanan menargetkan pada 2020 seluruh warganya sudah bisa menikmati listrik.
Pewarta: Edy Supriyadi & Emir FS
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016