Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Kepala PB Djarum Fung Permadi mengatakan, perilaku dan kemampuan menjaga semangat menjadi pertimbangan dalam menentukan 28 peserta terbaik penerima Djarum Beasiswa bulutangkis.
"Perilaku dan kemampuan menjaga semangat menjadi pertimbangan kami menentukan 28 peserta terbaik penerima Djarum Beasiswa bulutangkis keseluruhan peserta karantina yang tentunya memiliki kemampuan yang cukup baik juga”, jelas Fung Permadi dalam siaran pers PB Djarum, Selasa.
Sebanyak 28 finalis Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis berhasil meraih beasiswa setelah 53 peserta terbaik hasil Final Audisi mengikuti tahapan karantina pada 4-13 September 2016 di PB Djarum Kudus.
Sebanyak 14 pebulutangkis U-13 putra, 10 pebulutangkis U-13 putri dan 4 pebulutangkis U-15 putri berhasil mendapatkan Djarum Beasiswa Bulutangkis dan berhak atas fasilitas pembinaan bulutangkis berstandar internasional di PB Djarum, Kudus.
Menurut Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, keberhasilan 28 pebulutangkis dari berbagai daerah dalam mendapatkan Djarum Beasiswa Bulutangkis merupakan awal dari perjalanan mereka untuk berjuang menjadi pebulutangkis dunia.
“Kami mengucapkan selamat atas antusiasme peserta yang berhasil meraih Djarum Beasiswa Bulutangkis, dan tentu menyampaikan rasa bangga terhadap semangat para atlet yang kali ini belum bisa mendapatkan kesempatan mendapatkan beasiswa tersebut," katanya.
"Kami berharap awal yang baik ini dapat menjadi kekuatan baru bagi para peraih Djarum Beasiswa Bulutangkis untuk lebih semangat dalam menjalani pembinaan bulutangkis di PB Djarum. Di sisi lain, kegagalan peserta lainnya juga dapat menjadi bahan evaluasi agar tahun berikutnya bisa tampil lebih baik”, lanjut Yoppy Rosimin.
Dari data peraih Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016, Jawa Tengah/Yogyakarta menjadi daerah asal atlet terbanyak yang berhasil meraih beasiswa dengan 9 pebulutangkis. Disusul oleh Jawa Timur dengan 8 atlet dan asal daerah Jawa Barat dengan 3 atletnya.
Lampung, Kalimantan Timur, dan Riau berbagi rata dengan menempatkan masing-masing 2 atletnya, sementara Bali dan Sulawesi Tenggara menempatkan masing-masing 1 peserta peraih Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016.
Berdasarkan kota audisi, Surabaya menempatkan atlet terbanyak peraih Djarum Beasiswa Bulutangkis dengan 7 atletnya, disusul oleh kota audisi Purwokerto dengan 6 atlet. Kota audisi Solo berhasil menempatkan 4 atlet, sementara Kudus berhasil menempatkan 3 atlet.
Kota audisi Bandung, Balikpapan, Palembang masing-masing berhasil mengusung dua atlet peraih beasiswa, sedang Cirebon dan Makassar menjadi kota audisi yang menempatkan masing-masing satu atlet.
“Selama karantina, Tim Pelatih secara lebih mendalam memantau kemampuan dasar dan potensi pengembangan permainan setiap peserta. Untuk teknik dasar, kami memantau tehnik pukulan yang baik dan pergerakkan kaki dalam menjelajah lapangan," kata Fung.
"Kami juga memberikan toleransi terkait hal teknis yang belum sempurna karena mereka masih terbilang muda, sejauh hal tersebut masih bisa kami perbaiki dan kembangkan ke depan," tambahnya.
Selama dalam pembinaan PB Djarum, mereka akan dilatih dan dievaluasi oleh pelatih-pelatih bulutangkis bertaraf internasional yang akan membantu perkembangan kemampuan bulutangkis mereka.
Sehari-hari, mereka mendapatkan tempat tinggal atlet dengan fasilitas yang lengkap, seperti makanan bergizi untuk atlet, lapangan latihan eksklusif, fasilitas dan perlengkapan pelatihan bulutangkis di PB Djarum.
Di pusat pembinaan PB Djarum, mereka juga dapat menggunakan fasilitas kebugaran, ruang fisioterapi, perpustakaan, dan sarana komputer lengkap dengan akses internet untuk mengikuti perkembangan bulutangkis dunia.
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016