Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta PT Pelabuhan Indonesia II Persero (IPC) mempercepat penyelesaian peningkatan kapasitas terminal petikemas.
"Secepatnya harus diselesaikan, pengerjaan jangan hanya satu shift, harus 2-3 shift. Alhamdulilah sudah selesai yang pertama," kata Presiden Jokowi saat peresmian pengoperasian Terminal Petikemas Kalibaru Pelabuhan Utama Tanjung Priok Jakarta, Selasa.
Menurut Presiden, IPC harus segera menyelesaikan terminal petikemas yang kedua dan ketiga. BUMN itu juga harus menyelesaikan pembangunan dua terminal produk.
"Kalau keuangan Pelindo II (IPC) tak cukup, gandeng investor, persaingan makin ketat, terlambat kita akan ditinggal sehingga yang kedua, ketiga, keempat dan kelima harus dikejar, harus selesai 2019," kata Presiden.
Jokowi menyebutkan persaingan antarnegara sekarang ini semakin hari semakin sengit, semuanya membangun, melakukan invoasi, membangun fasilitas untuk mendukung daya saing masing-masing negara.
"Kita juga, kita tidak mau ditinggal, tidak mau kalah dalam kompetisi ini," kata Presiden dalam acara yang dihadiri Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menhub Budi Karya, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Menko Pohukam Wiranto.
Presiden mengaku sudah dua kali meninjau terminal petikemas yang diresmikan Selasa ini. "Saya sudah lihat dua kali ke sini sejak dibangun 2012, sejak RJ Lino," katanya.
Presiden juga menyatakan sejak dua tahun lalu dirinya meminta agar dwelling time di semua pelabuhan di Indonesia diturunkan hingga menjadi 2 koma sekian hari.
"Dua tahun lalu masih 6-7 hari, tadi saya tanya Dirut Pelindo II di sini 3,2 hari, Menhub 3,7 itu, saya minta 2 koma sekian, jangan berhenti di 3. Saya juga minta Belawan, Perak diturunkan," katanya.
Ia menyebutkan saat ini dwelling time di Belawan masih 7-8 hari padahal di sana ada delapan crane.
"Mau besraing bagaimana kalau 7-8 hari. Ada 8 crane kok hanya satu yang beroperasi, apa ini ada tawar-menawar untuk pungli. Saya pastikan saya obrak-abrik," katanya.
Ia mengatakan sudah meminta Kapolri untuk mengusut kemungkinan ada praktik pungli di pelabuhan itu.
Menurut Presiden, pemerintah mengejar pembangunan infrastruktur untuk menurunkan biaya logistik dan transportasi yang masih 2,5 kali lipat lebih mahal dibanding negara lain karena pungli karena lamanya proses.
"Juga akan kita teruskan debirokratisasi dan deregulasi, dalam rangka peningkatan daya saing. Salah satunya dwelling time ini," katanya.
Menuruit Jokowi, pembangunan pelabuhan modern tidak ada bisa ditunda-tunda lagi.
"Selamat atas selesainya pembangunan terminal yang pertama ini. Saya minta pengoperaisn teintegrasi, kurangi dweling time, dan tidak ada pungli," kata Presiden Jokowi.
Diruit Pelindo II Elvyn G M menyebutkan, saat ini kapasitas terminal petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi 7 juta TEUS per tahun.
"Diharapkan pada 2019 dengan pembangunan terminal petikemas I, II, III dan terminal produk IV dan V, kapasitas akan meningkat menjadi 11,5 juta TEUs," katanya.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016